TRIBUN-BALI.COM - Satu unit truk bermuatan pisang terguling di atas KMP Bintang Balikpapan saat melintas di lintas Ketapang-Gilimanuk, Kamis (19/6) dinihari.
Disebabkan oleh cuaca ekstrem gelombang tinggi. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, dua kendaraan alami kerusakan karena tertimpa truk warna kuning tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut disebutkan terjadi sekitar pukul 01.05 Wita. Awalnya, KMP Bintang Balikpapan bertolak dari Ketapang menuju Gilimanuk. Kemudian ketika dihantam gelombang tinggi, truk nopol N 9134 YH tersebut justru terguling ke arah kiri.
Truk lantas menimpa satu unit pikap warna hitam D 8434 TF dan satu unit kendaraan kecil atau mobil pribadi warna hitam nopol DK 1391 EI.
Pikap hanya sedikit penyok di bagian kanan. Namun kendaraan kecil atau mobil pribadi tersebut penyok di sebelah kanan dan kacanya pecah.
Baca juga: Puluhan KK Warga Yeh Buah Krisis Air Bersih, Diduga Dampak Penggunaan ABT Perusahaan Tambak
Baca juga: USAI Canggu, Giliran Desa Tibubeneng Kabel Semrawut Dibersihkan! Arnawa: Ini Untuk Menjaga Estetika
"Satu truk terguling ke kiri disebabkan karena cuaca ekstrem yakni gelombang tinggi," ungkap Pelaksana Tugas Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, AKP I Komang Renta saat dikonfirmasi, Jumat (20/6).
Dia melanjutkan, beruntung peristiwa tersebut tak sampai menimbulkan jiwa. Namun, dua kendaraan yang tertimpa alami kerusakan. Terutama pada kendaraan kecil atau mobil pribadi (Avanza) yang alami penyok bahkan ringsek pada bagian kanan.
"Tidak ada korban jiwa. Namun mobil pribadi milik warga Lumajang tersebut ringsek di bagian kanan setelah tertimpa truk," ungkapnya.
Setelah kejadian, kata dia, KMP Bintang Balikpapan lantas berhasil sandar di Dermaga MB III Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 01.50 Wita. Proses evakuasi kendaraan lantas dilakukan dan dipindahkan ke areal parkir LCM. Mereka lantas melakukan pengurusan asuransi.
"Kami imbau untuk tetap waspada karena cuaca ekstrem bisa terjadi kapan saja dan berpotensi menyebabkan berbagai bencana alam," imbaunya. (mpa)