Berita Buleleng

Dampak Jalan Jebol, Jumlah Truk Parkir di Terminal Kargo Buleleng Naik 100 Persen 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PARKIR - Truk bertonase besar memenuhi pinggir jalan Ahmad Yani untuk parkir, sembari menunggu waktu untuk melakukannya perjalanan, Kamis 6 Juli 2025.

Dampak Jalan Jebol, Jumlah Truk Parkir di Terminal Kargo Buleleng Naik 100 Persen 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Kondisi terminal barang yang berlokasi di jalan Ahmad Yani, wilayah Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng akhir-akhir ini terlihat lebih sesak.

Kondisi ini dipengaruhi dampak jalan jebol di Tabanan, sehingga arus lalulintas ke Gilimanuk dialihkan sementara via Denpasar-Singaraja. 

Baca juga: VIDEO Truk Rem Blong, Melintang di Desa Wanagiri Buleleng Bali, Dampak Jalur Bajera Jebol!

Penumpukan truk dengan tonase besar mulai terlihat sejak sepekan belakangan atau pasca jalan jebol di dekat Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan pada 7 Juli 2025.

Pantauan di lokasi, truk besar nampak memadati areal dalam bahkan hingga pintu masuk terminal. 

Para sopir truk ada yang beristirahat sembari menunggu waktu untuk melanjutkan perjalanan.

Baca juga: Dampak Jalan Jebol di Tabanan, Truk Terguling di Jalur Alternatif, Sopir Keluhkan Biaya Operasional

Adapula mengisi waktu dengan mencuci kendaraan. 

Tak hanya di siang hari, kepadatan juga nampak saat malam hari.

Antrean truk mengular di pinggir jalan sangking penuhnya terminal, yang oleh warga sekitar disebut juga terminal cargo ini. 

Baca juga: DAMPAK Jalan Bajera Jebol! Ruas Jalan Alternatif Macet,Truk Logistik Padati Jalur Amlapura-Singaraja

Kepala Dinas Perhubungan Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra tak memungkiri ihwal peningkatan volume kendaraan di terminal kargo. 

Pada hari normal, terminal ini biasanya menampung 10 sampai 15 kendaraan.

Ada yang memang bermalam, atau sekadar melansir barang ke kendaraan yang lebih kecil. 

"Sejak pengalihan arus, saat ini peningkatan kendaraan di terminal barang mencapai 100 persen. Bahkan sampai ada keluar terminal. Tapi sudah kita atur agar tidak parkir di badan jalan," ucapnya belum lama ini. 

Menurut Gunawan, rata-rata para sopir truk bermalam di terminal barang sebelum melanjutkan perjalanan.

Di saat yang sama, pihaknya juga merekomendasikan agar truk sumbu tiga keatas melewati jalur timur alias Singaraja-Amlapura. 

"Kalau lewat Singaraja - Denpasar via Gitgit tidak memungkinkan. Selain karena kemacetannya cukup parah, kondisi jalan yang sempit dengan tikungan serta medan tanjakan dan turunan akan sulit bagi para sopir untuk mengemudikan kendaraan besar."

"Sedangkan jalur Singaraja-Amlapura, kondisi jalannya lebih landai. Memang jaraknya akan lebih jauh, tetapi keselamatan sopir lebih terjamin," terangnya. 

Mengenai peningkatan volume kendaraan besar ini, Gunawan mengaku sudah menyiapkan sejumlah terminal untuk menampung sementara truk yang hendak istirahat.

Adapun terminal yang disiapkan meliputi Terminal Penarukan, Terminal Banyuasri, hingga Terminal Sangket.

"Termasuk juga Terminal Pancasari yang sekarang milik desa adat. Kita mohonkan truk bisa parkir di sana agar tidak terjadi kemacetan lalulintas," imbuhnya. 

Gunawan kembali menegaskan, fasilitas terminal yang disediakan ini bisa dimanfaatkan untuk istirahat sopir, ataupun melansir barang muatan dari kendaraan besar ke yang lebih kecil.

Ia juga memastikan jika fasilitas ini tidak dipungut biaya alias gratis. (*)

 

Berita lainnya di Terminal Kargo

 

Berita Terkini