Kemudian apa itu marketing? Hal ini dijelaskan oleh SO Coorporate Branding and Activition PT Telkom Tbk, Ary Pahleivi.
Selama ini orang salah mengartikan marketing dan sales, adalah hal yang sama. Padahal marketing mempunyai hal yang lebih luas dalam pengertiannya.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi dunia, AI pun berkembang, sehingga semua orang khususnya pelaku usaha UMKM juga harus terjun di dunia digital.
“Jadi marketing itu bukan saja urusan sales, marketing itu juga bagaimana menemukan sesuatu ide lalu mengkreasikan menjadi sebuah usaha dan sales akan mengikuti,” jelasnya.
Sehingga sales adalah bagian dari marketing itu sendiri. Sebab marketing ini adalah menciptakan sesuatu, yang nantinya mampu menghasilkan sales atau penjualan. “Nah kata kuncinya itu value yang dijual,” sebutnya.
Value itu kemudian yang dipromosikan dengan baik, sehingga menjadi sales atau penjualan yang bertahan lama dan mampu bersaing di lapangan. Digital dan AI untuk memperluas pemasaran dan pengenalan produk UMKM.
“Jadi jangan main-main dengan marketing effect itu,” sebutnya. Seperti dagang kopi di kantoran, yang tahu siapa target marketnya, tahu apa produk yang akan dijual, dan tahu cara promosinya. Ia menegaskan, tidak perlu takut kalah saing jika punya produk yang bagus, asal promosi tepat sasaran dan luas pasti akan tetap ada pangsa pasarnya.
“Kenapa harus digital, karena 221 juta orang Indonesia terkoneksi dengan internet. Lalu Rp1,101 triliun transaksi di ecommerce. Ini bahkan meningkat 40 persen setiap tahunnya,”sebutnya. Hanya saja, baru 20,24 juta UMKM di Indonesia yang telah terdigitalisasi. Sementara jumlah UMKM di Indonesia lebih dari itu atau hanya 30 persen yang digitalisasi.
Untuk itu penting ke depan, UMKM di Indonesia khususnya di Bali paham digital dan AI dalam meningkatkan potensi usahanya untuk naik kelas. AVP Eksternal Communication PT Telkom Tbk, Sabri Rasyid, mengatakan bahwa AI bisa menjadi teman bagi pengusaha khususnya pelaku UMKM.
Apalagi saat ini AI juga bisa diakses secara gratis, sehingga yang terpenting bagaimana menjinakkan AI ini untuk membantu dalam strategi marketing dan promosi untuk meningkatkan sales. Sabri pun memperkenalkan AI ke rekan-rekan pelaku UMKM, serta bagaimana cara menggunakannya atau memanfaatkannya.
Agar produktif dan mampu membantu UMKM segera naik kelas, bahkan menjadi eksportir. “Jangan takut dengan AI, tapi manfaatkan ini selama masih gratis,” sebutnya. Seperti bagaimana memanfaatkan review di google dalam meningkatkan image terhadap sebuah usaha.
“Kendala teman UMKM ini, kadang stuck di cara mencari caption atau ide lagi buntu membuat konten. Semua sangat bisa dibantu dengan AI,” sebutnya. Semisal dengan detail menyebutkan, ‘bagaimana cara membuat iklan promosi produk yang ramah di media sosial’ dan lain sebagainya.
Sabri, sapaannya, mengatakan pelatihan seperti ini akan terus dilakukan kepada UMKM, khususnya di Bali. “Kemarin sudah ke UMKM di Bangli, sekarang ke UMKM di Tabanan, nanti akan ada daerah lainnya, semoga segera,” katanya. Serta meminta agar pelaku UMKM tidak gaptek dan takut teknologi. (*)