Surya sendiri sudah terjun dalam 10 kali pertandingan level Amatir dengan hanya 1 kali kekalahan, serta di level profesional sudah terjun dari 3 pertandingan yang mampu ia sapu bersih sejak tahun lalu.
Surya sehari-hari berlatih di Sasana Darmawan Klub diasah oleh Pelatihnya Forlan Rivaldo yang juga memberinya julukan "Pretty Boy", terinspirasi dari wajahnya yang rupawan dan gaya bertarung yang teknikal serta menghibur.
Menyoal julukan Preety Boy, Surya mengaku sempat kurang sreg karena dinilainya tidak terlalu merujuk kegarangan di ring tinju, akan tetapi di balik itu ternyata terselip makna yang dalam dari sang pelatih.
"Yang ngasih julukan Coach Forlan. Awalnya saya mikir masa preety. Dulu sempat ada nama julukan yang ingin saya pakai, cuma Coach Forlan bilang sudah Preety Boy saja. Ada sedikit penolakan, tapi akhirnya sampai sekarang terpakai dan menjadi branding saya," bebernya.
“Tinju itu bukan cuma soal pukulan. Ada unsur entertaiment. Saya memang punya gaya bertarung yang eksentrik, dan itu muncul dari diri sendiri,” imbuh jebolan SMAN 1 Denpasar ini.
Kemenangan Surya sempat menjadi viral di media sosial, terutama karena insiden tidak menyebut nama pelatih saat sambutan juaranya. Namun Surya menanggapinya dewasa.
“Saat itu masih di atas ring, kondisi campur aduk, saya juga tidak menyangka menang. Itu jadi pembelajaran buat saya ke depannya agar lebih siap bicara di depan umum," bebernya.
"Saat itu saya hanya mengucapkan yang saya lihat di depan. Yang di depan itu Coach Andhika karena Coach Forlan tidak hadir saat itu karena berhalangan acara keluarga. Sebenarnya bukan Coach Forlan saja yang lupa, cuma yang digoreng netizen seperti itu," sambung dia.
"Hujatan netizen saya jadikan positif membuat kita tidak terlena, kadang kalau dipuji terus merasa di atas, jadi motivasi," ujar Surya.
Surya juga mengakui dukungan orang tua sangat penting, meski awalnya ibunya sempat ragu.
Dukungan hadir dari ayahnya yang memang gemar menyaksikan tayangan tinju profesional.
Uniknya, justru Surya sendiri saat masih kecil tidak suka menyaksikan tinju.
"Saya dulu tidak suka nonton tinju, papah pagi-pagi suka nonton tinju, Surya tidak begitu tertarik, tapi sekarang jadi atlet tinju, agak lucu. Dulu kurang tertarik sama Tinju," ujar dia.
Di samping itu, ia berharap pemerintah tidak hanya hadir ketika atlet kariernya di atas, akan tetapi disokong dari bawah.
"Harapannya ke pemerintah, untuk lebih melihat putra daerah diperhatikan jangan sampai di atas baru mulai dilihat," tutur petinju muda yang mengidolakan Floyd Maywheater ini. (*)
Kumpulan Artikel Bali