TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Denpasar, Bali, masih melandai.
Meski demikian, jumlah kasus sudah tembus 1.192 kasus.
Dari jumlah tersebut, 7 orang meninggal dunia.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, AA Ayu Agung Candrawati, saat diwawancarai Selasa 29 Mei 2025.
Baca juga: 3 TEWAS, Demam Berdarah di Gianyar Tembus 1.640 Kasus, Simak Keterangan Dinkes
"Jumlah kasus DBD di Kota Denpasar periode Januari sampai 27 Juli 2025 sebanyak 1.192 kasus dengan 7 kasus kematian," paparnya.
Ia mengatakan, kasus DBD di awal tahun 2025 ini memang tinggi, terutama pada bulan Januari dan Februari.
Namun di bulan Mei sudah mengalami penurunan.
Untuk Januari 2025 tercatat 167 kasus, lalu Februari melonjak tajam menjadi 316 kasus.
Pada bulan Maret 2025 tercatat 243 kasus, menurun dibandingkan Februari.
Untuk April dan Mei tahun ini masing-masing tercatat 202 dan 96 kasus hingga 25 Mei.
Sementara akhir Mei hingga 27 Juli 2025 tercatat sebanyak 168 kasus.
Dalam penanganan DBD ini, ia menyebut masih ada kendala, salah satunya kurangnya kesadaran masyarakat mengenali gejala awal DBD sehingga pasien sering datang terlambat ke fasilitas kesehatan.
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan melakukan berbagai langkah strategis seperti penyuluhan, edukasi, penyelidikan epidemiologi.
Lalu pengaktifan Pokjanal DBD di tingkat desa dan kelurahan, serta fogging massal Ultra Low Volume (ULV) di jalan-jalan kota yang sudah dimulai sejak awal April 2025.
“Kami ajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, mengenali gejala DBD, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran Jumantik Mandiri di setiap rumah tangga agar kasus DBD dapat ditekan dan angka kematian bisa diminimalkan,” katanya. (*)
Kumpulan Artikel Bali