TRIBUN-BALI.COM - Aparat kepolisian dari Polresta Denpasar melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya Nengah Sudana (50).
Seperti diketahui, Sudana tewas terkena taji ayam aduan di arena Sabung Ayam Abian Tubuh, Jalan Sokasati, Kesiman, Denpasar Timur, pada Minggu (27/7) siang.
Di sisi lain, keluarga Sudana menyatakan ikhlas atas meninggalnya Sudana. Hal ini diungkapkan Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi saat dihubungi Tribun Bali, pada Selasa (29/7). AKP Sukadi mengatakan, bahwa pihak keluarga tidak mengusut kasus ini dan ikhlas menerima kejadian sebagai musibah.
“Untuk pihak keluarga menerima ini sebagai musibah, karena keluarga menyadari bahwa almarhum mencari makan di lokasi dan keluarga tidak mempermasalahkan dan menerima dengan Ikhlas,” ujarnya.
Baca juga: MENDIANG Nengah Sudana Ternyata Tulang Punggung Keluarga, Korban Tajen Maut di Kesiman Denpasar
Baca juga: KISAH Pilu Korban Tajen Maut Kesiman Denpasar, Nengah Sudana Merantau Sejak Kecil Tinggalkan 3 Anak
AKP Sukadi menerangkan bahwa TKP saat ini ditutup dan dipasang garis polisi setelah insiden tersebut. “Lokasi sudah kami police line,” ujar AKP Sukadi.
Pihak Desa Adat setempat sudah menyatakan bahwa Sabung Ayam tersebut bukanlah tajen yang merupakan bagian dari tradisi dan upacara keagamaan sehingga dipastikan tajen komersil atau praktik perjudian.
Disinggung mengenai hal tersebut, AKP Sukadi menyampaikan bahwa Polresta Denpasar sudah melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi dan keterangan pihak keluarga.
“Kami sudah melaksanakan penyelidikan terkait kejadian itu, kami sudah mintai keterangan saksi-saksi di lokasi, kami juga memintai keterangan dari pihak keluarga,” kata dia.
Sudana diketahui merupakan warga Banjar Dinas Bengkel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Sudana sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas di Denpasar.
Di saat kejadian, Sudana tidak bisa menghindar terkena serangan taji ayam. Ia pun mengalami luka dan pendarahan. Sudana lalu digotong keluar dan dilarikan ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Puri Raharja menggunakan sepeda motor. Namun nyawa Sudana tidak terselamatkan.
“Korban masuk UGD RS Puri Raharja pada pukul 14.00 Wita. Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, tidak ada sama sekali denyut nadi,” ungkap AKP Sukadi, pada Senin (28/7).
Hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter rumah sakit ditemukan luka terbuka pada perut dengan panjang 14 cm x 5 cm kedalaman 10-14 cm. Pada punggung terdapat luka lecet dengan panjang 4 cm x 1 cm dan pada paha kanan terdapat luka terbuka dengan panjang 1,5 cm x 0,5 cm.
Seorang saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Wayan Jeger menerangkan saat itu di dalam arena sabung ayam akan dilepas 2 ekor ayam aduan dari arah barat dan timur. Dari timur dipegang Soma dan barat dipegang Bikul, sedangkan posisi korban berada pojok barat daya.
Ayam yang dipegang Soma dari arah timur berontak dan lepas selanjutnya mengejar ayam yang masih dipegang Bikul. Lantaran takut, Bikul melompat keluar kalangan, sedangkan korban yang berada di sebelahnya tidak bisa menghindar.
Pihak keluarga membawa jenazah Sudana ke kampung halaman Desa Adat Antiga/Angantelu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem dengan menggunakan mobil jenazah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar.