Tajen Maut di Bali

KISAH Pilu Korban Tajen Maut Kesiman Denpasar, Nengah Sudana Merantau Sejak Kecil Tinggalkan 3 Anak

Suasana duka pemakaman Nengah Sudana, asal Banjar Dinas Bengkel, Desa Antiga Kelod yang menjadi korban terkena taji di arena tajen Denpasar.

ISTIMEWA
Ratusan warga mengiringi pemakaman Nengah Sudana di Setra Adat Angantelu, Senin (28/7/2025) siang. 

TRIBUN-BALI.COM - Lagi terjadi tajen maut di Bali, kali ini di Denpasar yang memakan korban jiwa. Ia adalah Nengah Sudana usia 50 tahun, asal Desa Adat Antiga, Karangasem, Bali. 

Jasad korban pun dimakamkan Senin (28/7/2025) di kampung hamalamannya di Desa adat Antiga, Karangasem.

Suasana duka mengiringi pemakaman Nengah Sudana, asal Banjar Dinas Bengkel, Desa Antiga Kelod yang menjadi korban terkena taji di arena tajen Denpasar.

Baca juga: TEGASKAN Tak Larang Indomaret! Koster: Bukan Larang 100 Persen Tapi Dikendalikan

Baca juga: BUNTUT Tajen Maut di Denpasar, Desa Adat Kesiman Akan Bahas di Paruman Adat

KORBAN - Korban meninggal terkena taji saat tajen di Denpasar, I Nengah Sudana (50) semasa hidup.
KORBAN - Korban meninggal terkena taji saat tajen di Denpasar, I Nengah Sudana (50) semasa hidup. (Istimewa)

Ratusan warga mengiringi pemakaman Nengah Sudana di Setra Adat Angantelu, Senin (28/7/2025) siang.

"Pemakaman almarhum (Nengah Sudana) dilaksanakan hari ini di Setra Angantelu," ungkap Kepala Dusun Bengkel, Desa Antiga Kelod, I Ketut Darma, Senin (28/7/2025).

Ia mengatakan, Nengah Sudana meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak. Nengah Sudana menurutnya telah lama menjadi warga rantau di Denpasar. Ia telah merantau sejak masih kecil.

"Almarhum merupakan warga rantau, secara administratif (dinas) beliau sudah menjadi warga Denpasar," jelas Ketut Darma.

Meskipuh telah lama merantau, Nengah Sudana tidak lupa dengan kampung halamannya. Setiap piodalan di pura, atau saat hari-hari seperti Galuangan atau Kuningan, ia dan keluarga kerap menyempatkan pulang kampung.

"Biasanya beliau pulang kampung saat piodalan," jelasnya. Nengah Sudana meninggal dunia, setelah terkena sabetan taji yang masih terpasang di ayam aduan.

Dalam video yang beredar luas, tubuh Nengah Sudana bersimbah darah akibat luka beberapa bagiah tubuhnya yang terkena taji tajam 

Korban serangan ayam, I Nengah Sudana saat dipulangkan ke kampung halaman Karangasem dari Denpasar. Istimewa/Polresta Denpasar.
Korban serangan ayam, I Nengah Sudana saat dipulangkan ke kampung halaman Karangasem dari Denpasar. Istimewa/Polresta Denpasar. (istimewa)

 

I Nengah Sudana diketahui merupakan warga Banjar Dinas Bengkel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis. Namun sejak kecil ia sudah merantau di Denpasar.

“Beliau sejak kecil sudah di Denpasar. Kalau secara administratif (kedinasan), beliau sudah warga Denpasar,” ujar Kelihan Banjar Dinas Bengkel, I Ketut Darma, Senin (28/7/2025).

Meskipun tinggal di Denpasar, Sudana dan keluarganya cukup sering pulang kampung di Banjar Bengkel, terutama saat piodalan.

"Beliau dan keluarga biasanya pulang kampung saat piodalan. Saya kenal karena memang satu pura dengan beliau, tapi tidak akrab sekali. Karena dia memang warha rantau," jelasnya.

Nengah Sudana meninggalkan istri dan 3 anaknya, akibat musibah terkena taji di arena tajen. Pemakanan dilakukan pihak keluarga, Senin (28/7/2025) siang. (mit)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved