TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Komunitas Rare Angon Denpasar bersama Pemerintah Kota Denpasar menggelar Rare Angon Festival pada 31 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Pantai Mertasari, Sanur, Bali.
Festival layang-layang berskala internasional ini menghadirkan perpaduan seni, budaya, dan filosofi lokal, serta menyuguhkan hiburan bagi masyarakat secara gratis.
Ketua Panitia Rare Angon Festival, Gede Eka Surya Wirawan, mengatakan bahwa tahun ini festival digelar untuk layangan internasional dan tradisional.
Untuk internasional diikuti oleh 90 partisipan dari 23 negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: CATAT! Undang Perwakilan 30 Negara, Rare Angon Festival Internasional Digelar di Pantai Mertasari
Kegiatan internasional ini mencakup wayang udara dan atraksi terbang malam yang sudah berlangsung pada 31 Juli dan 1 Agustus untuk menghibur masyarakat.
"Festival ini bukan sekadar pertunjukan layangan, tetapi sebuah selebrasi budaya yang memadukan filosofi, seni, dan inovasi kreatif. Kami ingin menghadirkan pengalaman unik bagi masyarakat dan wisatawan," ungkap Gede Eka diwawancarai Minggu, 3 Agustus 2025.
Pada 2 dan 3 Agustus digelar kompetisi layangan tradisional Bali.
Kegiatan ini melibatkan 1.000 layangan dari seluruh kabupaten/kota di Bali.
Jenis-jenis layangan yang dilombakan meliputi bebean, janggan, pecukan, hingga janggan merak yang hampir punah, serta janggan kedis kandik.
Untuk pelaksanaan sesi internasional, panitia akan memindahkan kegiatan ke kawasan Muntig Siokan.
Menariknya, tahun ini juga digelar lomba baleganjur melayangan, di mana masing-masing tim menampilkan keahlian musik tradisional Bali di atas panggung sesuai dengan seri layangan yang diusung.
Dirinya mengatakan, Festival Rare Angon ini telah memasuki tahun kedua sejak pertama kali digagas oleh Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara pada 2024.
Lebih lanjut, Gede Eka menambahkan bahwa tahun ini festival juga melibatkan UMKM lokal sebagai upaya mendukung ekonomi kreatif sekaligus memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pelestarian seni dan budaya Bali.
Dengan pengunjung yang terus memadati area hingga malam hari, Rare Angon Festival 2025 diharapkan menjadi ruang edukasi, pelestarian budaya, dan hiburan.
Sebelumnya, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyambut positif pelaksanaan festival ini.