Bisnis

BELUM Sejam Sudah Ludes Diborong! Elpiji 3 Kg Masih Langka di Denpasar, Simak Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANTRE – Sejumlah warga antre mendapatkan elpiji 3 kg saat diselenggarakan pasar murah di Kelurahan Ubung Denpasar, Selasa (12/8). Hanya dalam waktu kurang lebih 30 menit, 100 tabung elpiji 3 kg habis diborong warga.

TRIBUN-BALI.COM - Kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) atau elpiji 3 kilogram (kg) masih terjadi di Kota Denpasar. Hal ini terlihat dari pasar murah elpiji 3 kg yang dilaksanakan Kelurahan Ubung Denpasar, Selasa (12/8) pagi. 

Pasar murah tersebut digelar di Jalan Cokroaminoto, Lingkungan Sari, selatan Pura Rambut Siwi Ubung. Hanya dalam waktu kurang lebih 30 menit, 100 tabung elpiji 3 kg habis diborong warga. Bahkan banyak warga yang kecewa karena harus kembali ke rumah dengan tabung gas kosong.

Salah seorang warga, Mustika mengaku sudah sepekan lebih mencari elpiji 3 kg. Bahkan ia sampai mencari gas ke luar Denpasar. “Karena kebetulan saya suplier makanan ringan, jadi saya bawa tabungnya keliling sambil cari gas,” katanya.

Baca juga: TUNTUT Kasus Bukit Ser Segera Ada Kepastian Hukum, Warga Pemuteran & LSM Datangi Polres & Kejaksaan

Baca juga: KOPDES Merah Putih Tawarkan Obat 20 Persen Lebih Murah dari Ritel Modern

Ia membawa tabung ke Kabupaten Badung, Tabanan hingga Gianyar. Baru kemudian di Tampaksiring, Gianyar ia mendapatkan gas. “Padahal saya cuma cari satu tabung,” katanya.

Pasar murah ini dimulai pukul 08.00 Wita dengan kuota 100 tabung. Lurah Ubung, Dwi Karyana Paramita mengatakan pasar murah ini digelar untuk merespon keluhan warga terkait kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg. Kemudian pihaknya pun berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar. 

“Kami meminta kuota lebih, tetapi hanya bisa mendapat 100 tabung saja. Di mana-mana susah gasnya. Sampai Teuku Umar juga seret. Nanti kami evaluasi dan akan kembali lakukan kegiatan ini,” kata dia.

Dirinya menambahkan, dari Disperindag informasinya ketersediaan gas aman, namun di lapangan sulit baik di pangkalan maupun warung.

Untuk pasar murah ini, satu Kartu Tanda Penduduk (KTP) hanya mendapatkan 1 tabung gas. “1 KTP 1 tabung. Supaya bisa masak, sudah seminggu lebih kejadiannya,” paparnya. 

Sementara itu, hingga kemarin, elpiji 3 kg masih langka di Denpasar. Hal ini membuat beberapa desa/kelurahan menggelar pasar murah atau operasi pasar khusus gas elpiji 3 kg. Akan tetapi, kouta yang diberikan terbatas hanya 100 tabung. 

Kepala Disperindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari mengatakan, ada lima desa/kelurahan yang mengajukan permintaan distribusi elpiji 3 kg pada operasi pasar. “Tegal Harum, Tegal Kertha, Padangsambian Kaja, Kelurahan Ubung dan Ubung Kaja,” katanya, Selasa (12/8).

Sebelumnya, Desa Tegal Harum juga menyelenggarakan pasar murah pada Senin (11/8). Perbekel Tegal Harum, I Komang Adi Widiantara mengatakan, kegiatan tersebut digelar lantaran warganya masih sangat kesulitan membeli elpiji 3 kg. 

“Kami sudah mengecek ke beberapa pangkalan. Di sana katanya kouta sudah sesuai. Kami tidak tahu ini di mana permasalahannya sampai sulit mencari LPG 3 kg,” terangnya. 

Ia juga mengatakan, untuk menggelar operasi pasar tersebut pihaknya terlebih dahulu melakukan pengajuan ke Disperindag yang nantinya akan diteruskan ke pertamina.

Hanya, sayang kouta yang didapat hanya 100 tabung. Jumlah tersebut diakuinya masih jauh kurang. Banyak warga yang belum mendapatkan. (sup)

Berita Terkini