Hal ini utamanya jenis sampah organik dedaunan.
"Kami target 100 titik teba moderen, dan saat ini sudah terealisasi 21 teba moderen, dan akan terus dikerjakan," ujarnya.
Wijaya mengatakan, pembangunan teba moderen ini menyasar fasilitas umum yang identik menghasilkan sampah organik.
Seperti halnya bale banjar, pura, sekolah, lapangan dan fasilitas publik lainya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat yang memiliki lahan sisa agar dimanfaatkan untuk pembuatan teba moderen.
Sehingga penanganan sampah organik dapat dioptimalkan dari sumber.
"Kami mengajak masyarakat yang masih memiliki lahan sisa, untuk dapat memanfaatkannya dengan membuat teba moderen, sehingga mampu mendukung pengolahan sampah organik dari sumber," ujarnya. (*)