TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Aqua, mendukung penuh kebijakan terbitnya Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2024, tentang Gerakan Bali Bersih yang melarang produksi dan distribusi air minum dalam kemasan (AMDK) di bawah 1 liter.
“Secara prinsip kami mendukung apa yang dilaksanakan dan diambil oleh pemerintah daerah, karena program Bali Bersih itu bagus untuk menanggulangi masalah sampah plastik,” ujar Public Affair & Sustainability Aqua Jeffri Ricardo, di sela kegiatan Circularity Tour, Jumat 22 Agustus 2025.
Menurutnya dari SE tersebut ada beberapa hal, terutama terkait pelarangan AMDK di bawah satu liter dan pihaknya merasa perlu dikaji ulang serta direview. Seperti apa langkah yang lebih baik, agar solusi penanganan sampah tercapai tapi kondisi industri juga terus tumbuh.
Karena dilihat dari sini kan (Bali PET) sebenarnya botol-botol plastik PET itu bisa didaur ulang semua, selama itu bisa dikumpulkan selama kualitasnya bisa didaur ulang.
Baca juga: Kontribusi Aktif Literasi Keuangan, Bank BPD Bali Terima Penghargaan Financial Literacy Award 2025
Baca juga: Pameran Otomotif Ternama Bali Auto Show 2025 Digelar di Living World Denpasar Bali
Disinggung apakah pihaknya sudah mulai melakukan pengurangan produksi AMDK dibawah 1 liter?
Jeffri menyampaikan, belum bisa berkomentar lebih lanjut dan diharapkan pemerintah daerah berkolaborasi dengan produsen.
“Untuk saat ini saya belum bisa komentar kan SE itu belum berlaku, belum diterapkan jadi belum ada perubahan yang bisa kita amati dan lakukan. Lebih banyak berbuat untuk kolaborasi dan diskusi dengan sektor industri mau itu industri air minum dan yang lain agar didiskusikan, dikolaborasikan agar dapat penyelesaian secara holistik yang bisa dilakukan oleh banyak pihak,” imbuhnya.
Dalam semangat keberlanjutan dan gaya hidup sehat, Aqua sebagai official water sponsor Maybank Marathon 2025, untuk pertama kalinya mengajak 10 pelari Maybank Marathon untuk ikut serta dalam program Circularity Tour di Bali.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Aqua, untuk menunjukkan bahwa ekonomi sirkular yang inklusif melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan bukan hanya konsep, tetapi nyata dan bisa dilaksanakan.
Selain itu, program ini adalah perwujudan komitmen perusahaan dan juga untuk mengajak para pelari guna lebih mengenal diri yang sehat, di mana ini juga lebih didukung oleh lingkungan yang sehat, sesuai dengan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mencari solusi penanganan sampah bersama, Aqua mendukung upaya ini dengan inisiatif yang bersifat, menyeluruh dan terintegrasi dari hulu ke hilir dengan pendekatan ekonomi sirkular, di mana pendekatan ini menjadi pendekatan strategis yang relevan dan berdampak nyata.
Circularity Tour yang berlangsung pada 22 Agustus 2025, menjadi momen untuk para pelari Maybank marathon menyaksikan langsung bagaimana botol plastik paska konsumsi dapat diolah kembali dan memiliki nilai baru bagi lingkungan.
Kegiatan dimulai dengan aksi bersih-bersih dimulai di Pantai Segara Ayu, menuju Pantai Bangsal yang berlokasi di Sanur, dilanjutkan dengan kunjungan ke dua Lokasi penting dalam rantai daur ulang Aqua, yakni Bali PET sebagai fasilitas pengumpulan, pemilahan, dan pemrosesan botol plastik pasca-konsumsi hingga fasilitas produksi Aquadi Mambal, serta sesi edukatif mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik secara bertanggung jawab.
VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, mengatakan bahwa ekonomi sirkular adalah fondasi penting dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
“Di Aqua, kami percaya bahwa kemasan paska konsumsi bukanlah akhir dari sebuah produk, melainkan awal dari siklus baru yang bisa terus dimanfaatkan seperti prinsip yang kami wujudkan melalui Gerakan #BijakBerplastik, yang tidak hanya berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi dan memberdayakan masyarakat,” ungkap Vera.
Ia berharap melalui inisiatif Circularity Tour, pihaknya ingin menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang terintegrasi dan kolaboratif bukan hanya solusi lingkungan, tetapi juga bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.
Dengan melibatkan lebih dari 25.000 pelestari, mitra lokal, dan konsumen dalam satu ekosistem, pihaknya membuktikan bahwa perubahan nyata bisa terjadi. “Mari jadi bagian dari gerakan ini dengan memilih brand yang bertanggung jawab dan peduli terhadap kesehatan serta keberlanjutan lingkungan,” ucapnya.
Secara nasional, program#BijakBerplastik yang berfokus pada pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk menjadi bagian dari komitmen Aqua dalam mendukung Gerakan Indonesia Bersih.
Komitmen ini dijalankan melalui ekosistem pengumpulan, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mencakup 100 bank sampah binaan, 11 collection center, 3 TPST, 32 TPS3R, dan 10 mitra recycling business unit, yang secara kolektif berhasil mengumpulkan lebih dari 31.500 ton sampah plastik setiap tahunnya.
Sejak 1983, Aqua juga menghadirkan galon guna ulang yang mengurangi emisi karbon hingga 83 persen dan penggunaan plastik hingga 78 persen. Inovasi berlanjut dengan hadirnya Aqua Life produk dengan kemasan yang 100 persen menggunakan material daur ulang dan 100 persen dapat di daur ulang.
Aqua juga terus berinovasi untuk menghadirkan solusi kemasan dengan meminimalisir penggunaan plastik, saat ini lebih dari 96 persen kemasan Aqua sudah dapat di daur ulang dan seluruh produk Aqua telah mengandung hingga 25 persen material daur ulang.
Edukasi tentang ekonomi sirkular menjadi relevan bagi komunitas pelari yang aktif, sadar kesehatan, dan peduli lingkungan. Melalui Circularity Tour, mereka tak hanya memahami pentingnya hidrasi yang aman, tetapi juga menyaksikan langsung bagaimana botol plastik pasca-konsumsi dikumpulkan dan diolah secara bertanggung jawab menjadi bahan baku kemasan produk baru ataupun barang lain yang memiliki nilai ekonomi.
Menurut Vera diperlukan kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah, mulai dari masyarakat, pemerintah, hingga pihak swasta seperti yang dilakukan Aqua dalam membantu pengelolaan sampah yang baik di Indonesia. “Kami percaya bahwa ekonomi sirkular adalah salah satu solusi nyata untuk masa depan yang lebih sehat,” ucapnya.
Oleh karena itu, Aqua tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat, bahwa semua punya peran mulai dari memilih produk yang bertanggung jawab, memilah sampah dengan bijak, hingga menyuarakan pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
“Mari bersama-sama wujudkan gaya hidup yang sehat, tidak hanya untuk kesehatan tubuh kita, tapi juga untuk lingkungan kita,” imbuhnya. Bali PET Recycle berada di dua lokasi pertama di Kota Denpasar Jl. Bakung Gang Tirta Lepang, Desa Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur dan kedua di Kabupaten Klungkung Jl. Pantai Lepang By Pass Ida Bagus Mantra, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan.
Bali PET di Denpasar kini memiliki kurang lebih 60 orang pekerja, dan dapat menghasilkan sebanyak 200 ton per bulan cacahan botol plastik PET untuk di daur ulang. “Yang kita terima itu semua produk botol minuman plastik PET. Rata-rata setiap bulan 200 ton botol plastik PET kita terima lalu dicacah untuk bisa didaur ulang oleh produsen lagi seperti Aqua,” ujar Owner Bali PET Recycle, Wirajaya Putra.
Jeffri lebih lanjut menyampaikan, tentang keberadaan Bali PET Recycle bahwa botol air minum kemasan plastik PET dikumpulkan dan di daur ulang di sini. “Dari mana asalnya botol-botol PET ini, tentunya berasal dari kurang lebuh 1.000 sampai 1.200 pemulung yang bekerja dalam rantai pasok Bali PET. Selain di Bali kita juga ada PET Lombok Recycle,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, semua botol plastik yang dikumpulkan fasilitas seperti ini (Bali PET Recycle) semuanya diserahkan lagi ke kami lalu dimasukkan ke fasilitas daur ulang untuk dijadikan campuran ke botol Aqua. Ada yang campuran ada yang memang satu botol khususnya kemasan satu liter itu 100 persen menggunakan plastik daur ulang.(*)