Berita Badung
RAPBD 2026 Diturunkan, Dispar Badung Bali Terancam Batal Keluar Negeri Untuk Promosi
Kepala Dispar Badung I Nyoman Rudhiarta blak-blakan membeberkan masalah program dan rasionalisasi anggaran
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemkab Badung mulai mengencangkan ikat pinggang di tahun 2026, seiring keputusan Bupati Badung menurunkan rancangan target pendapatan daerah Kabupaten Badung.
Seperti diketahui, semula Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) dirancang Rp13,5 triliun, turun menjadi Rp9,5 triliun.
Hal itu pun dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung jauh dari kata meleset.
Kendati demikian, dampak dari penurunan target pendapatan ini tentu saja membuat sejumlah program kegiatan yang telah disusun pemerintah di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) ikut dipangkas.
Baca juga: Efesiensi Anggaran, Pembangunan Infrastuktur di Karangasen Tetap Jalan, Behani 2 Jalan di Desa Ban!
Tiap OPD bahkan saat ini tengah menyisir dan menghapus sejumlah program kegiatannya karena anggarannya dipotong.
Salah satu OPD yang terkena imbas pemotongan anggaran ini adalah Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung.
Saat rapat kerja dengan Komisi II DPRD Badung, Senin 10 November 2025, Kepala Dispar Badung I Nyoman Rudhiarta blak-blakan membeberkan masalah program dan rasionalisasi anggaran tersebut.
Sejumlah program kegiatannya bahkan diakui telah dipangkas karena tidak ada anggaran.
Salah satu bidang kegiatan yang terhapus adalah pemasaran pariwisata khususnya promosi ke dalam dan luar negeri.
Promosi ke luar negeri dinilai dirancang sangat-sangat terbatas di tahun 2026, bahkan terancam Dispar tidak jadi ke luar negeri.
Meski demikian, promosi pariwisata ke luar negeri itu sejatinya setiap tahun dilaksanakan. Bahkan Dispar termasuk Badan Promosi biasanya menyisir Eropa dan Asia.
"Nah, Ini yang saya bingungkan Pak, kita akan melakukan rasionalisasi. Nah, ini yang pertama aktivitas kita BBTF dan Post Tour. Ini ada angkanya Rp 5,5 miliar," kata Rudhiarta.
Kendati demikian pihaknya mengaku untuk promosi ke dalam negeri hanya dilakukan di satu tempat yakni Batam.
Bahkan untuk promosi ke Luar Negeri yakni menyasar negara Jepang.
Ia beralasan memilih Jepang sebagai target promosi karena Bupati Badung telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Jepang di Kabupaten Fujisawa untuk melakukan sale mission tahun 2026.
"Kita ke Jepang karena Bapak Bupati melalui Pak Sekda sudah menjalin MoU. Kita sudah ditunggu di tahun 2026 untuk melakukan sale mission," kata mantan Camat Kuta ini.
Selain itu, khusus di bidang pemasaran dan promosi, pihaknya juga ada beberapa aktivitas fam trip.
Namun, tidak datang ke negara tujuan, melainkan mengundang perwakilan mereka datang ke Badung.
"Kami juga ada beberapa fam trip. Tapi, kita tidak akan melakukan sale misssion ke ITB Belin, India dan Singapur dan lain sebagainya. Nanti kita yang akan mendatangkan para call saller dan call center di fam trip ini. Selanjutnya kita ajak mereka melakukan post tour di Badung," jelasnya.
Meskipun promosi langsung ke negara tujuan ditiadakan, Rudhiarta tetap berharap wisatawan lebih banyak lagi datang ke Badung, Bali.
"Harapan kita nanti para call saller dan call center ini bisa membawa wisatawan ke Badung. Selain itu juga ada promosi lewat media," imbuhnya. (*)
Kumpulan Artikel Badung
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/RAPBD-2026-Diturunkan-Dispar-Badung-Bali-Terancam-Batal-Keluar-Negeri-Untuk-Promosi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.