Berita Badung

Kronologi WNA Cina Meninggal di Kamar Hostel di Canggu, Sempat Muntah-Muntah 

Seorang wisatawan asal Republik Rakyat Tiongkok bernama Deqingzhuoga (25) ditemukan meninggal dunia

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta/I Komang Agus Aryanta
KEMATIAN - Wakapolres Badung saat beberkan kematian WNA Cina di Villa/Hostel Clandestino, Jalan Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin 24 November 2025 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Seorang wisatawan asal Republik Rakyat Tiongkok bernama Deqingzhuoga (25) ditemukan meninggal dunia di kamar hostel tempatnya menginap di Villa/Hostel Clandestino, Jalan Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Selasa 2 November 2025 lalu sekitar pukul 11.00 Wita.

Kematian WNA itu pun menuai perhatian karena sempat dikabarkan keracunan dan sebelum meninggal mengalami diare.

Saat meninggal korban ditemukan dalam kondisi tengkurap dengan tubuh sudah kaku oleh staf resepsionis ketika hendak melakukan pengecekan check-out.

Baca juga: Makepung Lampit di Bali, 40 Pasang Kerbau Beradu di Sawah Basah, Disaksikan WNA Mancanegara

Terkait kasus itu Polres Badung menyampaikan hasil penyelidikan yang dilakukan pada Senin 24 November 2025.

Waka Polres Badung Kompol I Gede Suarmawa membeberkan pada Senin 1 November 2025 sekitar pukul 21.00 Wita seorang resepsionis yang diketahui Shinta melihat korban muntah-muntah di kamarnya.

Saat itu Shinta memberikan air putih dan buah pisang, serta menyarankan korban untuk segera ke dokter.

Namun saat itu korban menolak karena mengaku tidak memiliki biaya berobat.

Baca juga: MARAK Aksi Ugal-ugalan WNA, Dirlantas Polda Bali Imbau Tak Berkendara Sendiri Jika Tidak Terampil!

Usai memberikan bantuan ala kadarnya, Shinta kembali bekerja.

Sekitar pukul 23.00 Wita, Shinta kembali mengecek korban dan mendapati tubuhnya semakin lemas.

“Saat itu pihak villa sempat memesan Gocar untuk membawa korban berobat. Proses evakuasi melibatkan petugas keamanan Gunawan serta staf bar I Ketut Numerta untuk membantu mengangkat korban dari kamar,” jelasnya

Korban pertama kali dibawa ke Canggu Medical, namun tidak ada dokter yang bertugas. 

Setelah itu dirujuk ke klinik di Jalan Pantai Batu Bolong.

Pada klinik tersebut, dokter menyampaikan biaya perawatan diperkirakan sekitar Rp3 juta, namun korban kembali mengaku tidak memiliki biaya.

Ia hanya menerima resep obat, lalu kembali ke hostel.

“Keesokan harinya pada Selasa 2 November 2025 sekitar pukul 11.00 Wita, salah satu resepsionis yang bernama Eka mendatangi kamar korban karena waktu check-out telah lewat."

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved