Berita Jembrana

Makepung Lampit di Bali, 40 Pasang Kerbau Beradu di Sawah Basah, Disaksikan WNA Mancanegara

Lomba Makepung Lampit di Bali, Regenerasi Sekaa Makepung di Jembrana tetap terjaga secara turun temurun

Tribun Bali/I Made Prasetia
Serunya lomba Makepung Lampit di Subak Pecelengan Pedukuhan, Banjar Kebebeng, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu 23 November 2025. Makepung Lampit di Bali, 40 Pasang Kerbau Beradu di Sawah Basah, Disaksikan WNA Mancanegara 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Ribuan pasang mata menyaksikan serunya lomba Makepung Lampit 2025 di sawah basah areal Subak Pecelengan Pedukuhan, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Minggu 23 November 2025. 

Selain warga lokal, sejumlah wisatawan mancanegara juga begitu antusias menyaksikan atraksi budaya balapan kerbau di tengah lumpur ini. 

Atraksi budaya ini menjadi event penutup makepung di tahun 2025.

Menurut informasi yang diperoleh, lomba Makepung Lampit ini diikuti oleh 40 pasang kerbau atau peserta dari Regu Ijogading Timur dan Ijogading Barat. 

Baca juga: RIBUAN Warga Saksikan Makepung Bupati Cup, Misi Menjaga Warisan Atraksi Makepung Tetap Lestari

Sesuai pantauan, rata-rata joki atau penunggang kerbau justru masih berusia muda. 

Ini menandakan regenerasi Sekaa Makepung di Jembrana tetap terjaga secara turun temurun.

"Event hari ini menjadi penutup rangkaian event Makepung tahun 2025 ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara saat dikonfirmasi di lokasi, Minggu 23 November 2025. 

Dia menyebutkan, rangkaian event Makepung ini sudah dilaksanakan sejak bulan Juni lalu. 

Yang mana, diawali dengan Makepung di darat dengan agenda Bupati Cup dan Jembrana Cup. 

Event penutup ini diikuti oleh 40 pasang kerbau sebagai peserta. 

"Tradisi ini memang harus dipertahankan. Sesuai harapan Sekaa atau komunitas Makepung yang ingin atraksi budaya ini tetap lestari secara turun temurun," tegasnya. 

"Kita terus berupaya untuk melestarikan atraksi budaya ini tetap ada kedepannya," imbuhnya.

Disinggung mengenai tempat yang kali ini berpindah dari Kecamatan Negara ke Kecamatan Mendoyo, Sapta Negara mengakui pertimbangannya adalah untuk memberikan ruang baru bagi peserta. 

Jika sebelumnya hanya dilaksanakan di Desa Kaliakah, saat ini dilaksanakan di Mendoyo. Mengingat komunitas Makepung juga dibagi dua regu, yakni Ijogading Barat dan Ijogading Timur.

"Agar tidak monoton di wilayah Barat saja, kita coba laksanakan di wilayah Timur juga. Seterusnya akan bergiliran, tahun ini di Timur, tahun depan di Barat," tandasnya.

Kumpulan Artikel Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved