Seni Budaya
Disparbud Jembrana Rancang 3 Event Makepung, Bagian Kebudayan Khas Jembrana
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan, tahun 2025 ini event makepung direncanakan digelar tiga ka
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana merencanakan even makepung di tahun 2025.
Sementara ini, ada tiga event yang sudah direncanakan yakni Jembrana Cup, Bupati Cup dan Makepung Lampit. Sementara untuk Makepung Gubernur Cup yang biasanya juga dilakukan masih menunggu informasi lebih lanjut dari Pemprov Bali.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan, tahun 2025 ini event makepung direncanakan digelar tiga kali. Yakni Jembrana Cup, Bupati Cup dan juga Makepung Lampit. Untuk Makepung Lampit merupakan perhelatan makepung yang dilaksanakan di areal sawah basah.
"Kita rencanakan ada tiga event tahun ini," jelas Sapta Negara saat dikonfirmasi, Minggu (16/2).
Baca juga: Kerugian Capai Setengah Miliar, Gudang Pembibitan Kerang Mutiara di Gerogak Hangus Terbakar!
Baca juga: Umat Meriahkan Festival Imlek di Jembrana, Bagi Sembako, Donor Darah hingga Atraksi Budaya
Dia melanjutkan, sembari menunggu event tersebut para peserta atau Sekaa Makepung yang ada di Jembrana ini tetap berlatih di sejumlah sirkuit yang ada. Sebab, selain event yang digelar pemerintah, juga ada event yang dilaksanakan oleh para Sekaa secara mandiri.
"Seperti biasa mereka Sekaa Makepung setiap saat berlatih karena ada juga event mingguan (diluar even pemerintah)," sebutnya.
Disinggung mengenai Makepung Gubernur Cup tahun 2025, birokrat asal Puri Agung Negara ini menyebutkan masih menunggu informasi lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi Bali.
"Sementara kita masih menunggu informasi lebih lanjut dari Pemprov terkait hal ini (Makepung Gubernur Cup)," tandasnya.
Untuk diketahui, Atraksi Makepung merupakan salah satu ciri khas dari Kabupaten Jembrana. Dari atraksi ini, kabupaten paling barat di Bali ini kian dikenal oleh masyarakat. Sebab, pelaksanaannya masih dilakukan secara tradisional dan memiliki daya tarik wisata untuk wisata lokal maupun internasional.(mpa)
Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Lan Mapadudusan Agung Merajan Tengah Griya Cucukan Klungkung Bali |
![]() |
---|
SLF 2025 Kembali Hadir, Angkat ‘Buda Kecapi’ sebagai Napas Sastra Kontemporer |
![]() |
---|
JEJAK Sang Maestro Legong & Kebyar Peliatan, Anak Agung Oka Dalem Kisahkan Perjuangan Sang Ayahanda |
![]() |
---|
PAJANG Lukisan Tema Karma & Reinkarnasi Hingga Kritisi Sampah, Roots 100 Tahun Walter Spies di Bali |
![]() |
---|
Refleksi 50 Tahun Perjalanan Apel Hendrawan, Perjalanan Kelam hingga Pembebasan Lewat Seni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.