Demonstrasi di Bali
Terkait Intimidasi 2 Wartawan yang Meliput Aksi Demo, Begini Tanggapan Kapolda Bali
Dua orang wartawan yang tengah bertugas dalam meliput demo di Bali mengalami intimidasi oleh aparat.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dua orang wartawan yang tengah bertugas dalam meliput demo di Bali mengalami intimidasi oleh aparat.
Mereka adalah Fabiola Dianira wartawan detikBali.com dan Rovin Bou wartawan Balitopik.com.
Fabiola Dianira mengalami intimidasi saat melakukan aksi demo di DPRD Bali dan Rovin Bou mengalami intimidasi saat meliput demo di depan Polda Bali.
Terkait hal itu, Kapolda Bali Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, meminta agar kasus itu dilaporkan.
"Kalau ada laporan dan memang bisa, siapa pelakunya silakan laporkan," kata Daniel di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Minggu, 31 Agustus 2025.
"Kalau ada laporan, sampaikan siapa orangnya," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Fabiola Dianira mengalami intimidasi saat akan mengambil foto diduga aparat yang tengah menangkap seseorang.
Baca juga: Antisipasi Demo, Puspem Badung Bali Dijaga Ketat, Hanya Dibuka Pintu Utama Saja
Tiga orang dari empat orang diduga aparat menghampiri Dianira dan menghardik untuk tidak mengambil foto dan meminta paksa menghapus foto dari ponselnya.
Kedua tangan Dianira dipegang kuat oleh dua orang dan satu orang lagi di depannya mengambil gawainya dan meminta untuk membuka galeri gawainya.
Padahal, Dianira sama sekali belum mengambil foto apapun.
Baca juga: Demo di Bali, Tindakan Intimidasi & Kekerasan Pada Wartawan, AMSI Minta Oknum yang Terlibat Ditindak
Dianira menjelaskan dirinya wartawan yang tengah liputan dengan memperlihatkan Kartu Pers dari perusahaan medianya.
Namun hal itu tidak diperhatikan, justru tangannya dipegang paksa.
Setelah ponsel sempat Dianira diambil dan dikembalikan dengan meminta paksa Dianira memperlihatkan isi galeri foto apakah benar tidak ada foto penangkapan dari yang diduga aparat-aparat tersebut.
Baca juga: Antisipasi Aksi Demo Lanjutan, Polda Bali Siagakan 1.521 Personel
Dianira balik bertanya siapa mereka, tetapi mereka menolak mengaku dan kemudian meninggalkannya.
Tidak hanya itu, salah satu dari mereka memperlihatkan gestur ingin memukul Dianira.
Dianira pun syok dan alami trauma setelah mengalami peristiwa kekerasan tersebut.
Sementara, Rovin Bou tengah meliput dengan melakukan live di tiktok menggunakan gawai miliknya di depan Kantor Dirkrimsus Polda Bali.
Awalnya ia baik-baik saja saat menjalankan laporan proses jurnalistiknya melalui live, kemudian saat menyorot aparat tengah menghentikan dua pengendara kendaraan bermotor, ia dihampiri beberapa aparat.
Badannya dicengkram kasar, gawai dirampas beserta tasnya.
Ia sudah menyatakan dirinya wartawan tetapi tidak dipercaya karena ia pun tidak sedang menggunakan Kartu Pers.
Saat dibawa paksa, seorang teman wartawan menghampiri dan membenarkan dirinya wartawan.
Baru kemudian beberapa aparat tersebut percaya dan melepaskan cengkraman serta mengembalikan gawai dan tas miliknya. (*)
Berita lainnya di Aksi Demonstrasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.