Demonstrasi di Bali
Jadi Korban Dugaan Kekerasan Aparat Saat Liput Demo di Bali, Jurnalis Tempuh Jalur Hukum
Wartawan Detikbali, Fabiola Dianira, yang menjadi korban intimidasi dan kekerasan diduga oleh aparat kepolisian resmi menempuh jalur hukum.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Kami meminta polisi secara profesional mengungkap kasus kekerasan, juga menjamin kebebasan pers," tandasnya.
Fabiola Dianira adalah salah satu jurnalis yang jadi korban kekerasan polisi saat meliput aksi unjuk rasa di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Sabtu 30 Agustus 2025.
Salah satu hal yang disoroti massa aksi terkait kenaikan tunjangan DPR dan tewasnya sopir ojol Affan Kurniawan.
Fabiola Dianira diintimidasi karena hendak merekam sejumlah tindakan dugaan kekerasan aparat saat membubarkan massa aksi, yaitu massa ditendang, dipukuli dan diborgol.
Kendati sudah menyatakan diri sebagai jurnalis, sekitar 3-4 orang polisi berpakaian serba hitam mengintimidasi dengan melarangnya mengambil foto.
Tak hanya itu, kedua tangan Fabiola Dianira dicengkram dua orang anggota polisi.
Salah satu di antara mereka selanjutnya merampas dan memaksa membuka ponselnya memastikan tidak ada dokumentasi kebrutalan pembubaran massa.
Akibat dari kejadian itu, Fabiola Dianira mengalami depresi hingga terpaksa menjalani pemulihan psikologis.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy membenarkan laporan tersebut sudah diterima dan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku.
"Laporan diterima dan akan ditindaklanjuti," jelas Kombes Pol Sandy. (*)
Berita lainnya di Intimidasi Jurnalis
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.