Bencana Alam di Bali

TEGURAN Alam Pada Bali, Ari Dwipayana Ajak Pejabat Mulat Sarira, Rakyat Jangan Lupa Tri Hita Karana!

Bahkan ada korban yang sampai saat ini masih dalam pencarian. Ini menjadi pukulan berat bagi keluarga, pemerintah dan warga.

ISTIMEWA
SOSOK - AAGN Ari Dwipayana, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, mengajak semua mulat sarira alias introspeksi diri ihwal bencana alam banjir bandang yang menimpa Bali ini.  

7. Saya juga mengajak pemerintah dan warga Bali mulat sarira dengan "Nyapuh Tirah Tukad". Menjaga sungai sebagai badan-badan air, agar tidak mengalami kerusakan ekologis.  Jaga sungai agar tidak mengalami sidementasi.

Menjaga sungai agar tidak menjadi tempat pembuangan sampah raksasa. Menjaga sungai agar tidak tercemar limbah dan menjadikan sungai sebagai area yang dilindungi, termasuk menjaga kualitas air dan juga mengkoservasi peninggalan heritagenya (pertirtan dan juga pertapaan para leluhur).  

Banyak teks sastra dalam agama Hindu Bali yang menyebutkan bahwa kita harus memuliakan-mensucikan sungai.  Air (toya) yang mengalir di sungai, sarwa prani yang mendiami sungai termasuk makhluk halus seperti  Tonya/Gamang sebagai penjaga sungai, juga harus dijaga dan dimuliakan, dikasi ruang hidup dan tidak ditimbun dengan sampah serta sepadannya jangan dihabisi/dikonversi/alih fungsi menjadi villa dan pemukiman. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved