Banjir di Bali

Gubernur Bali Koster Minta Upaya Pembersihan Puing-Puing Dampak Banjir Dilakukan Secepat Mungkin

proses pembersihan puing-puing bencana banjir ditargetkan selesai secepatnya bahkan kalau bisa dalam satu hari selesai.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Danrem 163/Wirasatya saat memberikan keterangan usai proses evakuasi korban hilang terakhir bencana banjir di Denpasar. Gubernur Bali Koster Minta Upaya Pembersihan Puing-Puing Dampak Banjir Dilakukan Secepat Mungkin 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster, mengapresiasi atas kinerja tim SAR gabungan yang telah bekerja keras dalam proses pencarian korban hilang bencana banjir bandang di aliran Tukad Badung.

Di mana saat ini seluruh korban di Kota Denpasar yang sebelumnya hilang telah ditemukan semua dalam keadaan meninggal dunia.

Korban terakhir adalah Maemunah (75) yang ditemukan di bawah reruntuhan bangunan ruko sekaligus tempat tinggalnya pada Kamis 11 September 2025 malam, sekira pukul 21.00 WITA.

Titik ditemukannya jenazah berada kurang lebih 5 meter dari ruko yang runtuh diterjang banjir bandang pada Rabu 10 September 2025 pagi.

Baca juga: Prabowo Kunjungi Rumah Warga Terkena Banjir di Denpasar, Nengah Manis Minta Modal Usaha 

Usai seluruh korban ditemukan akan dilanjutkan ke tahap pembersihan.

“Ke pembersihan (tahap selanjutnya) ini semua, kemudian tentu juga sampah di sungai juga dan masih lanjut di Pasar Badung dan Kumbasari,” ujar Gubernur Koster saat ditemui usai proses evakuasi korban terakhir, Kamis 11 September 2025.

Ia menambahkan, proses pembersihan puing-puing bencana banjir ditargetkan selesai secepatnya bahkan kalau bisa dalam satu hari selesai.

Dan jika status tanggap darurat satu minggu belum cukup akan diperpanjang lagi.

“Ya secepat mungkin jangan tanya, kalau bisa besok ya besok. Satu minggu kalau ga cukup seminggu diperpanjang lagi,” ucapnya.

Disinggung bagaimana evaluasi terhadap bangunan di sepanjang aliran Tukad Badung ke depan?

Gubernur Koster menyebut bahwa akan segera dilakukan evaluasi secara menyeluruh.

“Nanti akan dievaluasi keseluruhan keberadaan bangunan yang ada di tepi sungai ini karena bagaimana pun ini kan sungai besar yang di musim hujan ada aliran air yang cukup deras, sehingga perlu dipertimbangkan ke depan seperti apa,” ungkapnya.

Saat ini tiga bangunan ruko yang berada di sepanjang Jl. Sulawesi dan bersebelahan dengan Tukad Badung telah dirobohkan karena rawan ambruk.

Selanjutnya bangunan ruko lainnya akan dirobohkan juga mengingat sebagian telah hancur diterjang banjir bandang.

“Yang di sini ada sembilan, tiga sudah dirobohin masih ada lagi sebelahnya sudah bolong harus dirobohin,” imbuh Gubernur Koster.

Disinggung bagaimana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat diterjang banjir?

Politikus PDIP ini pun mengatakan upaya perbaikan infrastruktur belum dilakukan karena fokus utama adalah pencarian terhadap para korban yang dilaporkan hilang.

“Belum kan masih ada waktu ini dulu menyelamatkan korban dulu,” demikian kata Gubernur Bali, Wayan Koster.(*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved