Banjir di Bali

KLH Gelar Aksi Bersih Sampah Pasca Banjir Bali, Timbunan Sampah Capai Ratusan Ton

Menteri Hanif menegaskan, volume sampah akibat banjir diperkirakan mencapai ratusan ton dalam beberapa hari ke depan.

Istimewa/Humas KLH
Aksi Bersih Sampah Pasca Banjir yang dipimpin Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Pasar Badung dan Kumbasari. Menteri Hanif menegaskan, volume sampah akibat banjir diperkirakan mencapai ratusan ton dalam beberapa hari ke depan. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) bersama Pemerintah Provinsi Bali menggelar aksi besar-besaran “Bersih Sampah Pasca Banjir” sebagai langkah cepat penanggulangan sekaligus pemulihan lingkungan setelah bencana banjir yang melanda Bali

Dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Bali Wayan, Forkopimda, jajaran pemerintah daerah, komunitas masyarakat, BUMN, hingga sektor swasta.

Di mana kegiatan ini melibatkan lebih dari 1.200 peserta yang bekerja bahu-membahu membersihkan tumpukan sampah banjir dari saluran air hingga kawasan padat penduduk. 
 
Menteri Hanif menegaskan, volume sampah akibat banjir diperkirakan mencapai ratusan ton dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga: Banjir Tidak Kunjung Surut di Desa Antiga Bali, Anak Apriani Tak Bisa Sekolah, Buku Pelajaran Basah

Kondisi ini membutuhkan kerja sama lintas pihak untuk penanganan segera agar tidak menimbulkan penyakit menular maupun risiko banjir susulan. 
 
“Selama paling lama satu bulan, seluruh sampah akibat bencana ini akan diangkut ke TPA Suwung untuk ditangani secara darurat,” ujar Menteri Hanif. 
 
Ia menambahkan, alam yang ternyata belum mampu menahan curah hujan tinggi harus kita pulihkan bersama.

Salah satunya dengan mengembalikan tutupan hutan di wilayah hulu. 

Dibutuhkan sekitar 14 ribu hektare untuk menguatkan kembali daya dukung lingkungan Bali

"Mudah-mudahan langkah ini dapat segera mengembalikan kemampuan alam Bali dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin dramatis," ungkapnya.
 
Selain mengerahkan aksi bersih, KLH/BPLH bersama PLN Indonesia Power menyalurkan 350 paket bantuan sosial berupa sembako kepada pedagang Pasar Badung/Kumbasari dan masyarakat sekitar yang terdampak langsung banjir. 

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata kepedulian sektor energi terhadap pemulihan sosial dan lingkungan, sekaligus menegaskan pendekatan terpadu di mana perbaikan kualitas lingkungan berjalan beriringan dengan pemulihan kesejahteraan masyarakat. 
 
Gubernur Bali, Wayan Koster juga menegaskan pentingnya sinergi jangka panjang.

“Langkah-langkah penyelesaian sampah harus terus dimasifkan. Selanjutnya, kita semua di Provinsi Bali harus menjaga kembali kualitas alamnya, agar lebih tangguh menghadapi risiko bencana di masa mendatang," ungkapnya.

Menteri Hanif kembali mengingatkan pentingnya menjaga ekosistem sungai.

“Sungai adalah sumber air utama, sehingga harus kita jaga agar tidak merusak dan mengancam generasi mendatang," pesannya.

Hal ini juga telah ditegaskan dalam pertemuan koordinasi penanganan banjir Bali di kediaman Gubernur Bali malam sebelumnya. 
 
Menteri Hanif juga menegaskan perlunya penataan ruang yang berkelanjutan.

"Kita tidak boleh lagi membiarkan konversi lahan sembarangan untuk vila atau cottage yang merusak fungsi resapan air," tegasnya.
 
Gerakan kolaboratif ini menjadi bukti nyata bahwa penanggulangan bencana membutuhkan sinergi multipihak. 

KLH/BPLH bersama pemerintah daerah, komunitas, sektor swasta, dan BUMN seperti PLN Indonesia Power berkomitmen mempercepat pemulihan lingkungan sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat agar Bali tangguh menghadapi risiko bencana di masa depan. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved