Berita Bali
PENEGASAN AHY: Tidak Boleh Terjadi Eksploitasi Terhadap Bali Atas Nama Pariwisata
PENEGASAN AHY: Tidak Boleh Terjadi Eksploitasi Terhadap Bali Atas Nama Pariwisata
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti tiga isu penting yang ada di Pulau Dewata usai Gubernur Bali Wayan Koster menemuinya di Jakarta beberapa pekan lalu.
“Terima kasih Pak Gubernur (Wayan Koster) beberapa saat yang lalu datang ke Jakarta ke kantor saya untuk menyampaikan tiga isu di Bali. Waktu itu belum lama setelah banjir,” ujar Menko AHY saat menghadiri Green Infrastucture Initiative Waste Clean Up di Batu Lumbang Mangrove Bali, Senin (13/10/2025) kemarin.
Pertama isu tata ruang, menurut Menko AHY ternyata tata ruang ketika disalahgunakan dan ketika diabaikan dapat menimbulkan bencana, banjir dan lain sebagainya.
Sudah pasti terjadi kerugian material serta materil dan kerusakan infrastruktur, tapi juga tidak jarang mengakibatkan korban jiwa.
Baca juga: UPDATE Kasus Kintamani: Emosi Memuncak Saat Sumadi Serang Ketut Dihadapan Wage dan Mangku
“Tentu itu (alih fungsi lahan) tidak boleh kita biarkan. Harus kita perbaiki kondisinya agar tata ruang kembali menjadi panglima dalam pembangunan.
Jadi sudah ditetapkan dalam konsep tata ruang kita, termasuk yang ada di Bali, di wilayah-wilayah, daerah-daerah yang tidak boleh dibangun harus tetap dilestarikan,” ungkap Menko AHY yang juga sebagai Ketum Partai Demokrat.
Lalu kedua, isu kemacetan di Bali, ia menyebut selain penduduk Bali yang terus bertambah tetapi wisatawan juga terus berdatangan.
Ada paradoks di satu sisi kita ingin menarik lebih banyak turis, termasuk untuk menikmati eco tourism di Bali.
Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Jero Sumadi dan Kartawa Tak Berdaya Ditebas Hingga Tewas di Songan Kintamani
Dimana semakin banyak wisatawan baik domestik maupun mencanegara akan terus menggerakkan roda perekonomian kita.
“Tapi pada saat yang sama, kita juga tidak boleh membiarkan terjadi eksploitasi terhadap Bali atas nama pariwisata. Kemudian justru akan mengakibatkan banyak permasalahan,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan jika wisatawan yang datang ke Bali ini semakin banyak maka akan terjadi kemacetan, lalu terjadi kepadatan yang membuat tidak nyaman.
Jadi ini juga masalah utama (kemacetan di Bali) yang perlu kita carikan solusinya termasuk dari aspek infrastruktur dasar.
Isu masalah Bali yang ketiga yakni sampah dimana kesan pertama dan terakhir wisatawan ke satu destinasi wisata adalah kebersihan dan kenyamanan.
“Begitu datang, kita disuguhkan atas sesuatu yang kurang baik, misalnya bau sampah, ada kotoran di sana-sini dalam arti tidak tertangani, ini yang akan mengganggu dan memberikan kesan yang kurang baik. Oleh karena itu mari kita bangun public awareness, kalau bukan kita siapa lagi,” ucap Menko AHY.
Pihaknya pun mendukung program penanganan sampah dari hulu ke hilir dan juga pengelolaan sampah berbasis teknologi waste to energy di Provinsi Bali, akan tetapi kita harus duduk bersama-sama mencarikan solusi yang lebih permanen.
“Agar benar-benar bisa kita kikis sampah-sampah tersebut dan bahkan bisa kita konversi menjadi energi baru dan terbarukan. Itu solusi, dan kita harus duduk dan kita kawal bersama-sama,” kata AHY.(*)
Polisi Tertibkan Parkir Liar di Sekitar Gedung Parkir Motor Bandara Ngurah Rai |
![]() |
---|
Jaksa Agung Mutasi di Lingkungan Kejaksaan, Chatarina Gantikan Ketut Sumedana Jabat Kajati Bali |
![]() |
---|
Menko AHY: Tidak Boleh Terjadi Eksploitasi Terhadap Bali Atas Nama Pariwisata |
![]() |
---|
Parkir Liar di Sekitar Gedung Parkir Motor Bandara Ngurah Rai Bali Mulai Ditertibkan |
![]() |
---|
Pengiriman 278 Ekor Sapi Bibit Kembali Hidupkan Aktivitas di Pelabuhan Celukan Bawang Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.