Berita Bali

Ditinggal Pergi Ibu Sejak Kecil dan Ayah Terkena Stroke, Komang Bama Berjuang Lanjutkan Sekolah

MBG sangat berarti bagi Komang Bama. Sebelumnya, ia tak pernah sarapan karena uang sakunya hanya cukup untuk makan siang. 

Dokumen Tribun Bali
SOSOK - Komang Adi Bama membantu sang ayah Ketut Bulat yang sakit stroke untuk membuat canang dan menjualnya ke warung-warung sepulang sekolah. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kisah yang sangat mengharukan dan inspiratif datang dari Komang Adi Bama Setia Prayuna, seorang siswa kelas 2 SMP di Bangli, dalam menjalani pendidikan sembari berbakti kepada ayahnya. 

Komang Bama harus berjuang melawan segala keterbatasan.

Siang itu, Kamis 16 Oktober 2025, Komang Bama baru saja tiba di rumahnya di Dusun Jangkan, Desa Kayubihi, Bangli

Setelah berganti baju, Bama bergegas masuk ke sebuah kamar sedeharna. 

Baca juga: Kisah Pilu Endang, Merantau ke Bali Kini Tewas di Tangan Suami Sendiri

Remaja polos ini duduk lalu mengambil pisau dan janur yang sudah ada di atas meja. 

Dengan cekatan Bama memotong-motong janur lalu dijadikan bahan perlengkapan canang.

Sementara ayahnya, I Ketut Bulat, duduk di sampingnya. 

Terlihat deretan ceper canang sudah disusun di atas meja. Ketut Bulat lalu menaruh bunga dengan berbagai rupa warna. 

Dalam kamar sederhana itu, Komang Bama bersama ayahnya tampak fokus membuat canang satu per satu. Canang-canang tersebut akan dijual ke warung-warung setempat.

Kamar ini menjadi tempat “bekerja” sekaligus tempat tidur bagi sang ayah. Selain meja bambu, di dalamnya terdapat ranjang kayu sederhana, lemari kecil, serta sebuah televise tua 14 inchi.

Sehari-hari, sepulang sekolah, di kamar inilah Komang Bama membuat canang bersama ayahnya. 

Ini menjadi mata pencaharian utama untuk biaya hidup dan sekolah.

Setiap hari, Komang Bama tidak hanya disibukkan dengan pelajaran sekolah. 

Akan tetapi juga dengan membantu sang ayah membuat dan berjualan canang demi membiayai sekolah dan kehidupan sehari-hari.

Komang Bama tinggal bersama ayahnya yang merupakan tulang punggung keluarga tunggal, setelah sang ibu meninggal dunia pada tahun 2020 akibat serangan jantung. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved