Diskop Bali Optimis Penyaluran KUR 2025 Capai Rp10,85 Triliun 

Pemerintah Provinsi Bali sendiri menarget penyaluran KUR pada Tahun 2025 sebanyak Rp10,85 triliun. 

Kolase TribunBali/Pixabay/BRI
ilustrasi KUR 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bali pada awal November 2025 telah mencapai Rp8,98 triliun atau 82,76 persen.

Pemerintah Provinsi Bali sendiri menarget penyaluran KUR pada Tahun 2025 sebanyak Rp10,85 triliun. 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Tri Arya Dhyana Kubontubuh mengatakan melihat capaian penyaluran KUR di November 2025 membuatnya optimis target penyaluran KUR di Bali sebesar Rp10,85 triliun sesuai dengan target. 

Baca juga: Diduga Karena Tabung Gas Meledak, Dapur dan Rumah Warga di Darmasaba Badung Terbakar

“Hingga awal November 2025 ini capaian realisasi penyaluran KUR telah mencapai 82,76 persen atau Rp8,98 triliun dengan jumlah 1.114.921 debitur UMKM. Meliputi, 11.392 debitur usaha kecil, 101.875 usaha mikro, dan 1.654 usaha super mikro.

Dengan sisa waktu satu bulan lebih hingga akhir tahun, kami Pemerintah Provinsi Bali optimis target penyaluran KUR tahun 2025 dapat tercapai melalui berbagai strategi kolaboratif,” katanya pada, Jumat 21 November 2025. 

Baca juga: Polemik Imbauan Pasang Penjor, Alit Kelakan: Komisi VI DPR RI Akan Temui PLN 

Lebih lanjutnya ia mengatakan, program KUR memiliki arti strategis dalam mendorong pertumbuhan sektor UMKM, memperluas akses pembiayaan, serta memperkuat ketahanan ekonomi daerah. la menegaskan bahwa KUR merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung Transformasi Ekonomi Kerthi Bali. Di mana UMKM menjadi salah satu dari 6 sektor utama penopang ekonomi daerah. 

 


Melalui penguatan permodalan dan akses pembiayaan produktif, UMKM diharapkan semakin tangguh, inovatif, dan berdaya saing.

"Dengan penguatan permodalan melalui KUR, ekonomi Bali akan tumbuh lebih kuat secara fundamental, sekaligus mampu menghadapi dinamika ekonomi global," tegasnya.

 


Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa KUR telah menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi Bali pascapandemi, terutama dalam meningkatkan akses permodalan dan pengembangan usaha berbasis potensi lokal. 

 


Meski demikian, tantangan masih cukup besar, mulai dari kualitas debitur, penyaluran yang belum sepenuhnya berorientasi ke sektor produktif, hingga literasi keuangan dan digital UMKM yang perlu diperkuat.

 


Pihaknya juga menekankan komitmen memperkuat sinergi kebijakan daerah dan lembaga keuangan, mendorong inovasi pembiayaan inklusif, serta pemanfaatan teknologi digital dalam pendampingan UMKM. Program KUR disebut sejalan dengan kebijakan transformasi ekonomi Ekonomi Kerthi Bali, di mana UMKM menjadi salah satu dari enam pilar utama perekonomian Bali ke depan. 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved