Perkelahian di Bangli

TERUNGKAP Fakta Penghadangan Ketut Arta di Songan Kintamani, Hingga Mangku dan Jero Serang Balik

TERUNGKAP Fakta Penghadangan Ketut Arta di Songan Kintamani, Hingga Mangku dan Jero Serang Balik

|
istimewa
TERUNGKAP Fakta Penghadangan Ketut Arta di Songan Kintamani, Hingga Mangku dan Jero Serang Balik 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Berdasarkan kronologi yang diterima Tribun Bali di Mapolres Bangli, Senin 13 Oktober 2025, diketahui bahwa kejadian perkelahian bermula dari pertengkaran di media sosial Facebook antara Jero Sumadi dan Ketut Arta yang berujung pada tantangan duel.

Saat Ketut Arta melewati warung milik Jero Sumadi, ia dihadang oleh Jero Sumadi, Ketut Kartawa, dan Wayan Ruslan yang membawa senjata tajam.

Ketut Arta berhasil melarikan diri dan memberitahu kakaknya, I Jero Wage, yang kemudian bersiap untuk menghadapi pelaku.

Dalam perjalanan menuju lokasi kejadian, Ketut Arta dan I Jero Wage mempersenjatai diri dengan senjata tajam.

Saat tiba di lokasi, terjadi perkelahian yang berujung pada penganiayaan yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 1 orang luka berat.

Baca juga: TERUNGKAP Fakta Penghadangan Ketut Arda di Songan Kintamani, Hingga Mangku dan Jero Serang Balik

Adapun tiga pelaku yang diamankan Satreskrim Polres Bangli, di antaranya I Ketut Arta alias Mangku Arta (29), Jero Wage (40) dan Mangku Bersi (33), ketiganya berasal dari Banjar yang sama dengan ketiga korban, yakni Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani

PS Kasi Humas Polres Bangli, Iptu I Ketut Gede Ratwijaya seizin Kapolres menjelaskan, perkembangan terkait kasus, saat ini Satreskrim Polres Bangli menggelar otopsi terhadap korban meninggal, dilakukan di RSUP Prof Ngoerah. Selain itu, Sat Reskrim juga tengah mendalami peran dari ketiga terduga pelaku.

"Mudah-mudahan nanti ke depan dari hasil penyelidikan kasus ini lebih terang," ujarnya.

Terkait situasi di TKP, Iptu Ratwijaya mengatakan, pihaknya masih melakukan penjagaan intensif, dengan bekerjasama dengan aparat TNI.

"Situasi di TKP, sesuai perintah Pak Kapolres personil masih siaga memantau situasi. Personil bersama TNI bergabung menjaga situasi," ujarnya.

Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Jero Sumadi dan Kartawa Tak Berdaya Ditebas Hingga Tewas di Songan Kintamani

Kata dia, saat ini situasi di TKP telah kondusif.

"Sementara hasil pemantauan personil yang ada di lapangan, dari tadi malam kondusif, masyarakat tidak terpengaruh lagi pada isu-isu yang berkembang. Namun demikian, personil tetap siaga sampai benar-benar kondusif," tegasnya. 

Terkait motif, pihaknya belum bisa mengungkap, karena masih menunggu hasil penyidikan.

"Motif, setelah hasil dari penyidikan ini baru kami bisa infokan ke rekan-rekan, jadi kami minta agar menunggu sebentar," ujarnya. (*

Kondisi korban kritis perkelahian di Songan membaik

Wayan Ruslan (53), korban hidup dalam perkelahian maut di Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli masih dalam perawatan di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli, Bali, Senin 13 Oktober 2025.

Kondisi korban saat ini dikabarkan telah membaik oleh pihak rumah sakit. 

Pantauan Tribun Bali, ICU ini berada di lantai tiga, tepat di samping tangga darurat. Tak jauh dari sana, terdapat tempat duduk, yang dipenuhi oleh keluarga Ruslan.

Ada yang lesehan di lantai sembari bersandar di tembok, ada pula yang terbaring di kursi panjang. Sementara di satu kursi, tampak istri Ruslan yang tengah termenung dengan raut wajah penuh kesedihan. 

Saat wartawan hendak meminta pengetahuan mereka terkait permasalahan yang menjadi pemicu tragedi maut, mereka mengatakan tidak mengetahui, dan enggan berkomentar karena masih dalam suasana duka. "Kami masih berduka," ujar seorang keluarga.

Humas RSUD Bangli, Kompyang Ari Wijaya saat dikonfirmasi terkait kondisi Ruslan, menjelaskan bahwa per hari Senin ini, kondisi pasien stabil, dan masih dirawat di ruang Intensive Care Unit.

"Sedikit lemah karena ada nyeri di daerah operasi yang masih terasa efek dari tindakan yang telah dilaksanakan kemarin, tanda-tanda vital juga stabil, serta untuk tanda dari pendarahan sudah tidak ada," ujarnya. (*)

 

 

 

)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved