bisnis

BERAS SPHP Bulog Kurang Laku, Bapanas Sebut Dampak Gerakan Pangan Murah

Ia menegaskan, kebijakan penyaluran bantuan pangan dan beras SPHP menjadi bukti keberpihakan pemerintah kepada masyarakat.

TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURRAHMAN
BERAS SPHP – Pembeli memilih beras SPHP di Pasar Gedebage, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Bapanas blak-blakan adanya penurunan minat pembelian beras SPHP di mitra kios pangan pemerintah. 

Ia menambahkan, Indomaret mendukung kebijakan pemerintah memperluas distribusi beras SPHP melalui ritel modern. “Program ini terbukti memudahkan akses masyarakat memperoleh beras dengan harga terjangkau,” katanya.

Dengan jaringan gerai yang tersebar luas di berbagai wilayah, Indomaret menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari upaya pemerintah menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pangan.

“Melalui program ini, Indomaret berupaya berkontribusi pada stabilitas harga beras sekaligus pemenuhan kebutuhan masyarakat,” kata Bastari. (kontan)

Realisasi Penyaluran Capai 463 Ribu Ton

Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari mencatat realisasi penyaluran beras SPHP telah mencapai 463 ribu ton, atau sekitar 30?ri total pagu 1,5 juta ton.

Penyaluran ini dilakukan secara rutin setiap hari di seluruh wilayah Indonesia. “Dalam tujuh hari terakhir, rata-rata penyaluran SPHP mencapai sekitar 7.000 ton per hari,” ujar Epi dalam rakor pengendalian inflasi dipantau secara daring, Selasa (7/10). 

Secara keseluruhan, program SPHP beras 2025 yang dijalankan Bulog berdasarkan penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), menargetkan penyaluran sebesar 1,5 juta ton.

Rinciannya, 181 ribu ton telah disalurkan pada periode Januari–Maret 2025, sementara 1,318 juta ton sisanya ditargetkan untuk periode Juli–Desember 2025. (kontan)

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved