bisnis
Ekspor Pertanian Melonjak 42 Persen, Mentan Klaim PDB Pertanian Tumbuh 14,35 Persen
Dia membeberkan, Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian pada tahun 2025 tercatat sebesar 14,35%. Angka ini merupakan yang tertinggi
TRIBUN-BALI.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengklaim indikator makro pembangunan pertanian Indonesia meningkat secara signifikan. Hal ini menjadikan sektor pertanian sebagai penopang utama perekonomian nasional. Amran menjelaskan bahwa, peningkatan ini disebut buah dari transformasi pangan berkeadilan yang fokus pada produksi dan kesejahteraan petani.
Dia membeberkan, Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian pada tahun 2025 tercatat sebesar 14,35 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi kedua sebagai penopang PDB Nasional dan menjadi capaian tertinggi selama enam tahun terakhir. “Dengan berbagai terobosan kebijakan yang telah dilakukan, kita patut berbangga capaian indikator makro pembangunan pertanian Indonesia meningkat signifikan,” ujarnya dalam rapat bersama Komisi IV DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11).
Selain PDB, lanjut Amran, indikator lain yang mencetak rekor adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP pada Oktober 2025 mencapai 124,33 dan September 124,36. “Ini tertinggi sepanjang sejarah,” klaimnya.
Dari sisi kinerja dagang, ekspor pertanian hingga Agustus 2025 tercatat sebesar Rp 507,78 triliun. Nilai ini melonjak 42 % dibandingkan tahun 2024. Peningkatan ini juga diikuti kenaikan jumlah tenaga kerja pertanian menjadi 38,99 juta orang, atau naik 1,8?ri tahun sebelumnya.
Amran merinci, produksi beras berdasarkan data KSA-BPS periode Januari-Desember 2025 mencapai 34,77 juta ton, melampaui target 32 juta ton. Angka ini naik 13,54?ri target yang diberikan, atau surplus 2,7 juta ton. Peningkatan ini bahkan lebih tinggi dibandingkan proyeksi United State Department of Agriculture (USDA) yang memprediksi 34,6 juta ton.
Baca juga: MINAT PBG & BPHTB Gratis di Denpasar Rendah, Mendagri Tinjau Mall Pelayanan Publik, Menteri PKP Juga
Baca juga: JUMLAH Penumpang Diprediksi Naik 7 Persen, Peningkatan Aktivitas di Momen Libur Nataru 2025-2026
Sementara itu, capaian positif juga terjadi pada komoditas jagung. Produksi jagung pipilan kering pada Januari-Desember 2025 diperkirakan mencapai 16,55 juta ton, naik 9,34?ri tahun 2024. “Indonesia tahun ini tidak impor jagung untuk pakan,” tegas Amran.
Realisasi produksi komoditas strategis lainnya, seperti aneka cabai, bawang merah, kopi, dan tebu, juga rata-rata di atas 85 % . Bahkan, kelapa, sawit, karet, dan kakao juga menunjukkan kenaikan signifikan. Tak hanya di sektor produksi, Amran juga menyinggung perbaikan tata kelola. Laporan Keuangan BPK 2024 mencatat Kementan memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), naik dari posisi sebelumnya Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
“Nilai reformasi birokrasi juga naik 5,48?ri tahun sebelumnya, nilai survei penilaian integritas dari KPK naik 7,68 poin. Dan yang terbaru, kita mendapatkan penghargaan dari FAO terkait program kerjasama Selatan-Selatan tahun 2025,” kata dia. (kontan)
Danantara Gelontorkan Rp 371 Triliun
Program hilirisasi pertanian akan mendapatkan investasi dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebesar Rp 371 triliun. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan investasi ini akan difokuskan untuk hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan hortikultura.
Program besar ini ditargetkan mampu menciptakan sekitar 8 juta tenaga kerja. “Total rencana Rp371 triliun kita investasi sektor pertanian, pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan. Pra-FS (studi kelayakan) akan diselesaikan dalam waktu singkat dan diserahkan Danantara. Tadi kita sudah sepakati semua prinsipnya dan kita percepat,” kata Amran dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu.
Amran menjelaskan bahwa investasi paling banyak disalurkan untuk komoditas perkebunan, antara lain tebu, kakao, mete, dan lainnya. Ia menegaskan bahwa hilirisasi menjadi kunci meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat daya saing komoditas nasional.
Dirinya mencontohkan komoditas kelapa yang sebelumnya dijual mentah seharga Rp 600 per butir kini telah melonjak menjadi Rp 3.500 per butir setelah program hilirisasi dijalankan di beberapa daerah seperti Maluku Utara.
“Kalau dulu kelapa dijual mentah, nilainya kecil. Tapi setelah kita olah di dalam negeri, harganya bisa naik hingga 500 persen. Ke depan, dengan industri yang lebih besar, nilainya bisa meningkat 20 sampai 100 kali lipat,” jelasnya.
Selain investasi Rp371 triliun, pemerintah juga menyiapkan investasi khusus senilai Rp20 triliun untuk memperkuat pasokan ayam dan telur nasional. Hal ini dilakukan guna meningkatkan produksi dan mendukung program makan bergizi gratis (MBG).“Kita akan buat seluruh Indonesia untuk menyuplai Badan Gizi Nasional (BGN). Kita menyuplai, jangan sampai telur dan ayamnya ke depan shortage atau kekurangan. Jadi kita siapkan dari sekarang,” terangnya.
Sementara itu, CEO BPI Danantara Rosan Roeslani menegaskan bahwa hilirisasi sektor pertanian memiliki dampak sosial yang lebih besar dibandingkan sektor mineral karena padat karya dan langsung menyentuh masyarakat di lapangan.
| RUPIAH Ditutup Menguat ke Rp 16.699 Per Dolar AS, Rupiah Sempat Diprediksi Rawan Tertekan! |
|
|---|
| RUPIAH Rawan Tertekan, Simak Prediksi dan Penjelasan Lengkapnya! |
|
|---|
| KUR Capai Rp10,85 Triliun? Diskop Bali Optimistis Penyaluran Tercapai |
|
|---|
| UMP Bali 2026 Lebih Tinggi Dari 2025, Kadisnaker Pastikan Hal Ini |
|
|---|
| BANK Indonesia Waspadai Lonjakan Inflasi Pangan, Ekonom Prediksi Berlanjut hingga Maret 2026 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Amran-beras-cd.jpg)