Budaya Bali

Makna Banyu Pinaruh Menurut Ajaran Hindu Bali, Bukan Cuma Pebersihan ke Pantai atau Melukat

Hari raya Banyu Pinaruh bukan menjadi hal yang aneh bagi masyarakat Hindu Bali karena ini jadi salah satu hari penting.

Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
ILUSTRASI MELUKAT - Suasana melukat di Pura Tirta Empul Tampaksiring, Gianyar. Makna Banyu Pinaruh Menurut Ajaran Hindu Bali, Bukan Cuma Pebersihan ke Pantai atau Melukat 

Pada Banyu Pinaruh, umat tidak hanya mandi di laut, tetapi juga melakukan upacara mapekelem mapahayuning jagad untuk memperkuat kebersihan spiritual dan lingkungan.

Makna Banyu Pinaruh bagi masyarakat Bali adalah pembersihan spiritual (melukat) setelah Hari Raya Saraswati, hari raya pengetahuan, untuk membersihkan diri dari kegelapan pikiran dan menerima pengetahuan yang telah diperoleh.

"Banyu" berarti air dan "pinaruh" merujuk pada pengetahuan, sehingga Banyu Pinaruh adalah air pengetahuan yang membersihkan.

Detail Makna Banyu Pinaruh:

Pembersihan Spiritual:

Banyu Pinaruh berarti pelaksanaan ritual membersihkan diri, seperti keramas di mata air atau laut.

Membuang Sisa Pengetahuan:

Ritual ini juga dimaknai sebagai "membuang" atau mengalirkan pengetahuan yang telah diterima saat Hari Raya Saraswati, bukan dalam arti melupakan, melainkan untuk mengintegrasikan pengetahuan tersebut.

Penerimaan Pengetahuan:

Sebagai hari setelah Saraswati, Banyu Pinaruh adalah momen untuk menerima dan menghargai pengetahuan yang telah didapatkan dengan rasa bangga.

Air Pengetahuan:

Istilah "banyu pinaruh" juga dapat diartikan sebagai air pengetahuan yang mengalir, melambangkan pemurnian dan penyucian diri setelah menerima ajaran suci.

Lokasi Pelaksanaan:

Umat Hindu di Bali melakukan ritual ini di sumber-sumber air, seperti mata air atau pantai, untuk melakukan pelukatan. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved