Seni Budaya

Tumbuhkan Ekosistem Seni Pertunjukan Berkelanjutan, B-Part 2025 dan MTN Seni Budaya

Setelah tiga tahun menelusuri tema “Raga, Ruang, Ragam (Living Bodies, Shared Spaces, Plural Lifeways)”, festival ini memperluas perannya.

ISTIMEWA
Pada edisi tahun ini, B-PART digelar pada 4-6 November 2025 di Masa Masa, Ketewel, Gianyar, Bali. B-PART menjalin kerjasama strategis dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya. 

Melalui dukungan MTN, karya ini tidak hanya hadir di panggung, tetapi juga dalam percakapan lebih luas tentang penyembuhan dan waktu dalam tubuh sosial.

Sorotan lain dalam kolaborasi B-PART dan MTN Seni Budaya adalah MTN Market x B-PART 2025, forum profesional bertajuk “Menumbuhkan Pasar Seni Pertunjukan di Indonesia: Melihat Kekhasan dan Kepentingan Bersama.”

Forum ini mempertemukan berbagai inisiatif festival, dan pelaku seni pertunjukan dari seluruh Indonesia mulai dari BPAF / Pseudo Entertainment, Djakarta International Theater Platform (DITP), Festival Kebudayaan Yogyakarta, Festival Mentari, Garasi Performance Institute, Indonesian Dance Festival (IDF), Indonesia Dramatic Reading Festival (IDRF), JICON, Kala Monolog, Katalis Kolektif Koreografi, Paradance Festival, Salihara International Performing Arts Festival (SIPFest), Solo International Performing Arts (SIPA), Sasikirana Koreolab, Studio Plesungan, West Sumatra Performing Arts Market (WESPAM), hingga Yayasan Kelola.

MTN Market menggeser makna pasar dari sekadar ruang transaksi, menjadi ekosistem keberlanjutan: tempat di mana seniman, kurator, pengelola festival, dan penonton saling membentuk jejaring pengetahuan dan dukungan.

Kerjasama antara Bali Performing Arts Meeting (B-PART) dan MTN Seni Budaya, tidak berhenti pada penyelenggaraan festival semata. Kolaborasi ini menghadirkan dampak yang lebih luas membuka jalan bagi pembentukan ekosistem seni pertunjukan Indonesia yang berkelanjutan, reflektif, dan saling terhubung.

Selama ini, salah satu tantangan terbesar, seni pertunjukan di Indonesia adalah keberlangsungan proses kreatif. Banyak karya lahir dari semangat eksperimentasi, namun kerap terputus setelah pertunjukan selesai.

Melalui kolaborasi dengan MTN Seni Budaya, B-PART menghadirkan model kerja baru yang mempertemukan riset artistik, praktik penciptaan, dan penguatan jejaring profesional dalam satu siklus yang berkesinambungan.

“Kerjasama ini adalah percobaan bersama untuk menata ulang ekologi seni pertunjukan di Indonesia,” ujar Suma. “Bukan untuk menciptakan struktur baru, tetapi untuk memperkuat jaring yang sudah ada agar setiap seniman, komunitas, dan penonton dapat terus hidup dan belajar dari pertemuan mereka,” jelasnya. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved