Berita Buleleng

Kunjungi SMPN 1 Sukasada Buleleng, Ahok Ingin Lihat Kandidat Sekolah Rujukan Google

SMP Negeri 1 Sukasada, Buleleng mendapat kunjungan dari Google Indonesia, Selasa (2/9/2025).

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Cromebook - Siswa SMPN 1 Sukasada saat memanfaatkan cromebook dalam pembelajaran, Selasa (2/9/2025). Pada saat itu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut memantau langsung pemanfaatan chromebook dalam pelajaran. 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - SMP Negeri 1 Sukasada, Buleleng mendapat kunjungan dari Google Indonesia, Selasa (2/9/2025).

Dalam kunjungan tersebut Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga turut hadir. 

Pria yang akrab disapa Ahok ini hadir selaku pembicara dalam acara transformasi pembelajaran bersama Google for Education.

Baca juga: Ratusan Siswa Tak Bisa Baca di Buleleng, Prof Putu Rumawan Singgung Mbah Google

Kunjungannya saat itu juga untuk melihat secara langsung kandidat sekolah yang menjadi rujukan Google (KSRG).

Yang mana satu-satunya sekolah di Bali berstatus KSRG hanya di SMP Negeri 1 Sukasada. 

Kepada awak media, Ahok mengaku ingin melihat secara langsung keberhasilan sekolah yang memanfaatkan teknologi Google, salah satunya dengan mengimplementasikan laptop chromebook dalam pembelajaran. 

Baca juga: TEWASKAN Aipda Kadek Sudi di Buleleng, Ini yang Heru Lakukan dari Gilimanuk Sampai Demak

Menurutnya hal ini penting, sebab pendidikan di Indonesia, secara standar internasional masih jauh tertinggal dari negara lain.

Terlebih Buleleng sempat viral beberapa waktu lalu, karena banyak siswa SMP tidak bisa baca-tulis.

"Tapi dengan teknologi, kita bisa setara dengan negara yang pendidikannya lebih baik," ucapnya. 

Baca juga: HERU Berupaya Hilangkan Jejak, Polres Buleleng Tangkap Pelaku Tabrak Lari Aipda Sudi 

Ahok mendorong pemanfaatan teknologi chromebook di setiap sekolah, khususnya dalam proses belajar.

Menurutnya ada beberapa kelebihan yang bisa didapatkan.

Mulai dari efisiensi waktu dalam proses belajar siswa, hingga sertifikasi untuk pengajar.

Baca juga: Walaupun Batal Aksi, Polres Buleleng Tetap Siagakan 1000 Polisi 

"Siapa bisa bayangkan guru-guru di Buleleng kalau dapat sertifikat level III bisa mengajar di seluruh dunia. Jadi ini suatu pelatihan yang luar biasa," ujarnya. 

Tak hanya itu, sistem operasi Google juga dinilainya sangat ramah dengan segala jenis perangkat komputer ataupun laptop.

Sebab tidak perlu menggunakan banyak ruang penyimpanan, karena aplikasi dapat diakses secara online. 

Dirinya pun menyarankan agar laptop instansi pemerintah maupun swasta yang tidak lagi dimanfaatkan, lebih baik disumbangkan ke sekolah yang membutuhkan perangkat komputer.

"Jujur saja ini impian saya saat masih menjadi Bupati (Belitung Timur). Tapi nggak bisa terlaksana zaman itu. Makanya saya mau lihat gimana implementasinya, yang selanjutnya saya diarahkan ke Buleleng," ucapnya. 

Dikatakan pula pihaknya akan bertemu dengan Gubernur Bali untuk membicarakan ihwal sekolah rujukan Google ini. 

"Besok kita akan bicara dengan Pak Gubernur, kita jadikan Buleleng sebagai contoh, sehingga nantinya Bali bisa menjadi contoh pemanfaatan teknologi informasi di seluruh provinsi di Indonesia," tandasnya. 

Sementara Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra berharap sekolah lain di Kabupaten Buleleng bisa meniru langkah SMPN 1 Sukasada untuk menjadi sekolah rujukan Google.

Menurutnya KSRG merupakan bentuk implementasi di era digitalisasi pendidikan.

Mantan Wakil Bupati dua periode ini juga tak memungkiri ihwal tantangan jaringan internet yang belum merata di Buleleng.

Karenanya ia sudah memerintahkan dinas terkait untuk meningkatkan infrastruktur teknologi informasi. 

Demikian pula soal sumber daya manusia (SDM), pihaknya mendorong agar seluruh guru meningkatkan kompetensinya.

Sedangkan disinggung mengenai saran pemanfaatan laptop atau perangkat komputer bekas ke sekolah, Sutjidra mengaku akan segera membuatkan imbauan. 

"Nanti kita akan buatkan imbauan ke dinas maupun perusahaan swasta agar laptop yang tidak terpakai bisa disumbangkan ke sekolah," tandasnya. 

Di sisi lain, predikat KSRG di SMPN 1 Sukasada sudah diraih sejak tahun 2022.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Sukasada, Putu Yudi Darmawan menyebut ada tiga syarat untuk meraih predikat ini. 

Pertama, SMPN 1 Sukasada memiliki total 153 unit chromebook yang dimanfaatkan untuk pelajaran.

Dari segi SDM, 18 guru sudah memiliki sertifikasi pengajar dari Google Level 1.

Demikian pula pemanfaatan akun belajar yang diberikan kementerian sudah 100 persen.

"Tiga syarat itulah yang membuat kami menjadi Kandidat Sekolah Rujukan Google," ujarnya. 

Kendati demikian, jumlah 153 unit chromebook ini nyatanya masih kurang untuk mencapai standar sekolah rujukan Google. 

Sebab idealnya masing-masing siswa belajar menggunakan satu unit laptop.

"Biasanya laptop dipakai secara berkelompok. Sehingga satu kelas hanya mendapat 8 unit. Ini karena terbatasnya chromebook, jadi kami biasanya pakai kelompok atau bergiliran," imbuhnya. 

Berdasarkan kunjungan dari tim Google Indonesia, seluruh guru di SMPN 1 Sukasada mendapat kesempatan untuk ikut ujian sertifikasi pengajar google level 2 secara gratis. 

Tentu hal ini sangat disyukuri, sebab untuk ikut ujian perlu membayar US$10. 

"Ada 45 guru di SMPN 1 Sukasada yang berkesempatan ikut ujian ini. Tentu akan kami manfaatkan untuk memenuhi syarat sebagai sekolah rujukan google sampai Februari 2026 mendatang," katanya. (*)

 

Berita lainnya di Pendidikan di Buleleng

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved