Berita Buleleng

2 Camat Naik Jabatan Jadi Kepala Dinas, 11 Pejabat Dapat Promosi dan 8 Dirotasi di Pemkab Buleleng

Hal ini terungkap dalam pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator di lingkungan Pemkab Buleleng, Jumat (24/10/2025).

ISTIMEWA
Pelantikan - Suasana pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator di lingkungan Pemkab Buleleng, Jumat (24/10/2025). 

TRIBUN-BALI.COM - Dua camat resmi menduduki jabatan baru sebagai pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Buleleng.

Hal ini terungkap dalam pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator di lingkungan Pemkab Buleleng, Jumat (24/10/2025). Dua camat yang dapat promosi jabatan yakni I Made Dwi Adnyana dan I Gede Suyasa. 

Adnyana sebelumnya menjabat sebagai Camat Buleleng, kini menduduki jabatan baru sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng

Sedangkan Suyasa yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Tejakula, menduduki jabatan baru sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. 

Baca juga: BALI Setor Devisa Pariwisata ke Negara Rp167 Triliun, Ketua BKSAP DPR RI Minta Penguatan Kekhususan!

Baca juga: KASUS Mr Terimakasih, Kabid Humas Polda Bali Sebut Rata-rata Korban yang Melaporkan Kenal Sosoknya!

Pelantikan - Suasana pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator di lingkungan Pemkab Buleleng, Jumat (24/10/2025).
Pelantikan - Suasana pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator di lingkungan Pemkab Buleleng, Jumat (24/10/2025). (ISTIMEWA)

Kegiatan pelantikan ini sekaligus mengisi 14 jabatan kepala OPD di lingkungan Pemkab Buleleng yang sebelumnya kosong. Selain itu diketahui ada 8 pejabat yang dirotasi dan 11 pejabat yang mendapatkan promosi

Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengungkapkan, pelantikan ini merupakan bagian dari proses penyegaran birokrasi serta langkah strategis dalam penataan organisasi perangkat daerah.

Ia menegaskan, tidak ada pejabat yang mengalami penurunan jabatan alias demosi. Sebab seluruh proses dilakukan berdasarkan prinsip meritokrasi dan sistem manajemen talenta.

"Pelantikan ini kan sudah lama ditunggu. Saya juga melaksanakan kegiatan ini tentu harus mencari figur-figur berdasarkan hasil dari meritokrasi dan sistem manajemen talenta. Semua pejabat sudah ada rapornya, kami lihat dari sana," ungkapnya. 

Rotasi dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi pejabat agar memperoleh pengalaman baru di lingkungan kerja yang berbeda. Hal ini penting agar para pejabat dapat terus berkembang dan membawa semangat baru di instansi masing-masing. 

"Dalam lima tahun, pejabat yang lama bertugas di satu dinas perlu digeser agar mendapatkan ilmu dan suasana baru," jelasnya. 

Sutjidra meminta kepada pejabat yang baru dilantik agar menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan, menjunjung loyalitas kepada pimpinan, serta menjaga etika dan moral dalam menjalankan tugas.

Ia juga berharap seluruh pejabat mampu bekerja sama lintas instansi, untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.

Pelantikan ini juga menjadi bagian dari restrukturisasi organisasi perangkat daerah (OPD). Bupati Sutjidra memastikan, perampingan dilakukan secara hati-hati dan proporsional agar tidak menimbulkan permasalahan kepegawaian.

"Saya sangat berhitung agar perampingan tidak menimbulkan masalah baru. Semua pejabat tetap mendapatkan posisi sesuai eselon dan kompetensi. Tidak ada yang tersakiti," ucapnya. 

Dengan langkah penyegaran dan perampingan ini, Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini berharap birokrasi Pemkab Buleleng semakin adaptif, profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik.

"Dengan penyegaran ini, saya harap pelayanan publik semakin cepat, efektif, dan efisien. Semua harus bergerak seirama dalam membangun Buleleng yang bersih, melayani, dan berdaya saing tinggi menuju clean and clear government," tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved