Berita Buleleng

Hari Raya Galungan, Permintaan Daging Babi di Buleleng Tembus 6 Ton di Buleleng Bali

Walaupun permintaan meningkat, Melandrat menegaskan stok babi di kalangan peternak masih aman. 

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
PEMERIKSAAN - Kepala Dinas Pertanian (Distan) Buleleng, Gede Melandrat bersama sejumlah dokter hewan saat melakukan pemeriksaan post mortem di Pasar Anyar Buleleng, Selasa (18/11/2025) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Permintaan daging babi jelang hari raya Galungan di Kabupaten Buleleng, Bali, mengalami peningkatan. 

Berdasarkan data pada H-1 Galungan, jumlah babi yang disembelih tembus hingga 6 ton. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Gede Melandrat, Selasa 18 November 2025. 

Berdasarkan pantauannya pada H-1 Galungan, rata-rata pedagang daging babi di pasar menyembelih tiga hingga delapan ekor. 

Baca juga: Antisipasi Kenaikan Harga Daging Babi Hingga Canang Di Bali, BI Fokus Kendalikan Inflasi Galungan

Ini membuktikan tingginya permintaan daging babi, khususnya jelang hari raya. 

"Per hari ini, tercatat ada 68 ekor babi yang disembelih dengan berat di atas 100 kilogram. Rata-rata kisaran 130 kilogram hingga 140 kilogram atau totalnya mencapai 6 ton," sebutnya. 

Walaupun permintaan meningkat, Melandrat menegaskan stok babi di kalangan peternak masih aman. 

Sehingga tidak menyebabkan kelangkaan ataupun lonjakan harga yang signifikan.

"Harga daging babi saat ini kisaran Rp85 ribu hingga Rp95 ribu per kilo. Memang ada kenaikan harga sedikit, namun itu masih batas wajar. Mengingat saat ini momentum hari raya. Sehingga peningkatan harga daging babi jelang hari raya ini menjadi berkah bagi pedagang maupun peternak," ucapnya. 

Di sisi lain pihak Dinas tetap melakukan pengawasan dan pendampingan terhadap proses penyembelihan babi. 

Pengawasan dilakukan sejak Senin 17 November 2025 di tempat-tempat penyembelihan babi, dengan melibatkan 27 dokter hewan. 

"Kami tetap lakukan pemeriksaan ante mortem kemarin dan post mortem hari ini. Dengan harapan daging babi ini bisa dikonsumsi masyarakat dalam kondisi yang baik, terhindar dari bakteri, termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK). Hasil pemeriksaan, hingga kini belum ada laporan temuan dari petugas di lapangan," ucapnya. 

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved