Berita Denpasar
363 Orang Ikut Lomba Mancing dengan Jukung Tradisional di Perairan Sanur Denpasar Bali
Dexster, mengatakan masing-masing tim beranggotakan tiga orang pemancing dan diwajibkan menggunakan jukung tradisional.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kelurahan Sanur membuat ajang Sanurian Fishing Tournament 2025 di kawasan perairan Sanur Denpasar, Bali.
Kegiatan ini merupakan lomba memancing di laut dengan menggunakan perahu tradisional serangkaian Sanurian Festival 2025.
Sebanyak 363 orang ikut kegiatan ini dengan berlayar sejak pukul 05.00 Wita dari Pantai Mertasari.
Peserta yang terlibat berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri dan menjadi lomba mancing laut terbesar di Bali ini.
Baca juga: TEWAS di Danau Batur Saat Mancing, Jumadi Sempat Ngorok di Samping Cucunya, Diduga Kelelahan!
Ketua Panitia Kadek Armita, atau akrab disapa Dexster, mengatakan masing-masing tim beranggotakan tiga orang pemancing dan diwajibkan menggunakan jukung tradisional.
Lomba digelar di zona mancing seluas 15 mil dari pesisir Sanur menuju utara Nusa Penida.
"Untuk keamanan peserta, kami bekerja sama dengan Balawista dan Pol Air yang melakukan patroli laut sepanjang kegiatan," ujarnya, Selasa 7 Oktober 2025.
Peserta dalam lomba ini juga dilindungi asuransi dari biaya pendaftaran, sudah termasuk mendapat kopi, snack, dan nasi jinggo.
Selain menjadi ajang silaturahmi para pemancing, lomba ini juga memperebutkan hadiah total puluhan juta rupiah, dengan berbagai kategori seperti ikan terberat, spesies tertentu, dan kapten terbaik.
Hasil akhir, I Made Ari Wiratmaja berhasil meraih Juara Umum dengan tangkapan ikan Ruby Snapper seberat 11,70 kg.
Posisi kedua diraih peserta dengan jenis ikan sama seberat 11,45 kg, dan Juara 3 I Gusti Nyoman Ari Setiawan dengan ikan Amberjack 10,25 kg.
Untuk kategori spesies terberat, I Ketut Jamrud menjuarai lewat ikan Queen Snapper 7,50 kg, sementara predikat Kapten Terbaik diraih berturut-turut oleh Firau Putu Gundul, Ketut Gara, dan Ketut Sumatera.
Lurah Sanur, Ida Bagus Made Windhu Segara menyebut, festival ini lahir dari semangat warga Sanur.
"Selain fishing tournament, juga digelar fun run, lomba mewarnai, dan hiburan musik lokal di panggung malam hari,” ujarnya.
Dengan antusiasme yang begitu tinggi, panitia berencana menjadikan Sanurian Fishing Tournament sebagai agenda tahunan berskala internasional.
"Animonya luar biasa. Tahun depan kami ingin tingkatkan menjadi festival internasional agar lebih banyak komunitas pemancing dunia ikut menikmati keindahan laut Sanur," ungkapnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.