Berita Denpasar
Sistem Rujukan Berjenjang akan Dihapus Pada 2026, Bisa Langsung Dirujuk ke RSUD Wangaya Bali
RSUD Wangaya yang kini menjadi RS Madya, pemerintah akan menghapus sistem rujukan berjenjang BPJS Kesehatan.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tahun 2026 mendatang, pemerintah akan menghapus sistem rujukan berjenjang BPJS Kesehatan.
Sebagai gantinya, akan diterapkan sistem rujukan berbasis kompetensi.
RSUD Wangaya yang kini menjadi RS Madya bisa menerima rujukan langsung dari Puskesmas.
"RS Wangaya ini diplot di madya. Nah jadi tahun 2026 pemerintah menghapus rujukan yang berjenjang jadi sesuai dengan kompetensi rumah sakit. Jadi pasien dapat dari Puskesmas langsung ke RS yang mempunyai kompetensi," kata Dirut Wangaya, A.A. Made Widiasa.
Baca juga: Wali Kota Salurkan Santunan JKK BPJS Ketenagakerjaan Kepada Ahli Waris Korban Banjir Kumbasari
Pihaknya pun melakukan persiapan kebutuhan untuk pelayanan madya.
Adapun pelayanan yang bisa dilakukan sebagai RS Madya yakni semua pelayanan dari program pemerintah dari kanker, jantung, stroke hingga ibu dan anak.
Dan RSUD Wangaya sendiri bisa memberikan 24 layanan.
Persiapan yang dilakukan sebagai RS Madya yakni dengan membangun poliklinik terpusat yang akan dibangun tahun 2026.
Gedung ini akan dibangun di lokasi poliklinik saat ini dan berlantai lima. Pembangunan direncanakan dimulai Februari 2026 dan tuntas Desember 2026.
"Tahun 2026 kami rencana pembangunan poliklinik. Semua poli akan terpusat berlantai 5," kata Agung Widiasa.
Pembangunan poliklinik terpusat ini menggunakan APBD 2026. Terkait anggaran, untuk pembangunan ini disiapkan anggaran Rp 100 miliar.
"Poli yang ada sekarang di depan itu, kami rombak jadi 5 lantai," imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, bangunan poliklinik saat ini merupakan bangunan lama dan terpisah-pisah.
Selain itu, ada beberapa poliklinik yang belum ada ruangan sehingga berbagi dengan poliklinik lain.
Saat ini, RSUD Wangaya memiliki sebanyak 34 poliklinik. Dengan adanya poliklinik terpusat, nantinya akan mempermudah masyarakat yang memerlukan layanan lebih dari satu poliklinik.
Selama proses pembangunan, pelayanan akan tetap berlangsung seperti biasa.
"Kami punya ruang Praja, itu kami pakai sementara. Masyarakat tidak perlu khawatir karena layanan poli tetap kami layani," paparnya. (sup)
Kumpulan Artikel Denpasar
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/ANTREAN-WARGA-Tampak-warga-terlihat-mengantre-di-layanan-farmasi-RSUD-Wangaya.jpg)