Berita Jembrana
Jembrana Bali Bentuk Tim Khusus Penanggulangan Rabies, Vaksinasi Massal Diharapkan Tekan Kasus
Diawali dengan menyusuri satu per satu rumah warga kemudian memberikan vaksinasi kepada hewan peliharaan warga.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Vaksinasi massal rabies terus digencarkan petugas Medikvet di Jembrana, Bali, Selasa 26 Agustus 2025.
Sebab, kasus anjing positif rabies di Gumi Makepung hingga pertengahan tahun ini sudah melampaui dari total kasus tahun sebelumnya.
Apalagi, Pemkab Jembrana telah membentuk tim khusus penanggulangan rabies dengan mengutamakan vaksinasi dan eliminasi.
Menurut data yang berhasil diperoleh, vaksinasi massal kali ini dilaksanakan di Banjar Bading Kayu, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan.
Baca juga: VAKSINASI Rabies Massal Diharapkan Tekan Kasus, Jembrana Bentuk Tim Khusus Penanggulan Rabies
Total ada 132 hewan penular rabies (HPR) yang diberikan layanan vaksinasi rabies. Rinciannya 94 ekor anjing dan 38 ekor kucing.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan, metode yang digunakan dalam pelaksanaan vaksinasi massal kali ini hampir sama dengan sebelumnya.
Diawali dengan menyusuri satu per satu rumah warga kemudian memberikan vaksinasi kepada hewan peliharaan warga.
"Kita terapkan metode tulup dan vaksinasi secara manual. Tulup khusus untuk anjing yang liar atau diliarkan. Artinya sulit dijangkau petugas," kata pria yang juga Sekretaris Tim Penanggulangan Rabies Pemkab Jembrana ini.
Pihaknya berharap, dengan gencarnya vaksinasi rabies dapat memberikan kekebalan kelompok HPR sehingga kasus rabies bisa ditekan dan terus menurun ke depannya.
"Semoga kedepannya kasus tak meningkat lagi. Kami dari tim gabungan intens berkomunikasi untuk penanggulangan rabies ini," tandasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Jembrana membentuk Tim khusus percepatan penanganan kasus rabies di Gumi Makepung.
Rencana yang dilakukan adalah berfokus pada pelaksanaan vaksinasi dan eliminasi terhadap HPR liar tanpa pemilik dan berpotensi menyebarkan kasus rabies.
Sebab selama ini, sekitar dua ribu ekor dari total estimasi populasi adalah anjing liar tanpa pemilik.
Menurut data yang berhasil diperoleh, total estimasi populasi hewan penular rabies (HPR) di Jembrana tercatat sebanyak 41.684 ekor.
Dari jumlah tersebut yang menjadi peliharaan atau dimiliki seseorang sebanyak 39.456 ekor. Artinya ada dua ribu ekor lebih HPR tanpa pemilik.
Dari jumlah HPR tersebut, tercatat sudah menyumbang sebanyak 86 kasus positif rabies di Jembrana hingga pertengahan Agustus 2025 lalu.
Jumlah ini melampaui hampir 50 persen dari total kasus di tahun 2024 lalu. Tahun lalu, kasus tercatat sebanyak 54 ekor HPR. (mpa)
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.