Berita Jembrana

Ratusan Guru Pensiun Tahun Ini di Jembrana Bali, Guru Eksisting Mengajar Lebih dari 24 Jam

Ratusan guru pensiun di Jembrana Bali, Disdikpora Jembrana mengakui telah memiliki beberapa opsi sebelah langkah antisipasi

Ganendra
Ilustrasi guru - Ratusan Guru Pensiun Tahun Ini di Jembrana Bali, Guru Eksisting Mengajar Lebih dari 24 Jam 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Ratusan orang guru berbagai jenjang di Jembrana, Bali, bakal memasuki masa pensiun di akhir tahun 2025 ini. 

Sehingga, Jembrana untuk sementara ini terpaksa menambah jam mengajar dari guru yang sudah ada di sekolah masing-masing. 

Sementara itu, untuk perekrutan ASN baik itu CPPPK maupun CPNS di tahun 2026 mendatang belum ada kabar dari pemerintah pusat. 

"Total ada 113 orang guru di semua jenjang (TK-SMP) yang pensiun tahun ini," sebut Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra saat dikonfirmasi, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kisah Suami Ceraikan Istri Saat Jadi PPPK Tidak Mendadak? BPKSDM Beberkan Fakta Baru

Dia menjelaskan, dengan adanya ratusan guru yang pensiun tersebut, jumlah tenaga pendidik di Gumi Makepung semakin berkurang. 

Apalagi sebelumnya guru yang direkrut dengan sistem kontrak sekolah terpaksa dihentikan karena kebijakan pemerintah pusat mengingat masa kerja belum dua tahun.

"Beberapa waktu lalu juga ada guru yang statusnya kontrak sekolah untuk mengisi kekurangan diputus karena belum dua tahun," ungkapnya. 

Disinggung mengenai solusi sementara, Disdikpora Jembrana mengakui telah memiliki beberapa opsi sebelah langkah antisipasi atau memenuhi kekurangan tersebut. 

Yang utama adalah memanfaatkan guru yang sudah ada. Jika sebelumnya guru mengajar selama 24 jam, kini bisa lebih dari itu. 

"Memang ada beberapa guru yang mengajar diatas 24 jam itu. Ini untuk mengisi kekurangan guru yang terjadi di Jembrana," ungkapnya. 

Apakah ada rencana mengusulkan formasi ASN seperti PPPK atau PNS ke depannya, Anom Saputra mengakui tentunya karena sudah melakukan penghitungan, upaya pengusulan guna memenuhi kekurangan guru itu bakal dilakukan. 

"Kita sudah menghitung (kekurangan), apakah nanti statusnya PPPK, CPNS kira harus buka formasi. Kita juga sudah membahas perencanaan dengan berbagai pihak terkait untuk mengisi kekurangan tersebut," tandasnya. 

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana, Siluh Ktut Natalis Semaradani menyebutkan, hingga saat ini belum ada informasi atau surat resmi dari Kementrian Pan RB terakit pengusulan formasi ASN di daerah. 

Padahal saat ini Jembrana masih kekurangan pegawai terutama di bidang pendidikan khususnya guru.

Di sisi lain, belanja pegawai pada APBD Jembrana saat ini sudah mencapai 39 persen. 

Sementara sesuai arahan pemerintah pusat, alokasi anggaran untuk ASN mulai tahun 2027 wajib hanya 30 persen. 

"Dari Menpan RB belum ada surat untuk pengusulan. Di Jembrana masih kekurangan terutama guru, tapi untuk guru sementara masih bisa dioptimalkan (guru yang ada," tandasnya.

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved