Catut Nama Tribun Bali
Buana dan Gede Pandu Minta Maaf dan Mengaku Jadi Korban Penipuan Agen Tiket MotoGP
alu Nur Muhamad Buana dan Gede Pandu Udayana akhirnya mendatangi kantor redaksi Tribun-Bali.com untuk meminta maaf
Penulis: Ady Sucipto | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Lalu Nur Muhamad Buana dan Gede Pandu Udayana akhirnya mendatangi kantor redaksi Tribun-Bali.com untuk meminta maaf dan memberikan klarifikasi langsung terkait pencatutan nama media Tribun-Bali.com, Tribun Network dan KGMedia dalam registrasi peliputan MotoGP Mandalika 2025.
Keduanya menyambangi kantor Tribun-Bali.com bersama Non Riska Lusiandi dan Dian Sartika Armil sebagai pihak agen tiket MotoGP Mandalika, Senin 6 Oktober 2025 malam.
Buana mengaku dirinya menjadi korban penipuan dari pihak agen.
Baca juga: Polres Klungkung Bali Dengarkan Keluhan Warga, Parkir di Pasar Kusamba Hingga Penipuan Online
Pasalnya, pihak agen telah menjanjikan kepadanya apabila memegang pass media dia bisa leluasa mengakses ke berbagai lokasi tanpa perlu izin lagi untuk mengambil foto maupun video balap MotoGP.
Buana mengaku, dia sampai mengeluarkan uang jutaan rupiah kepada pihak agen tersebut.
“Total kita berdua sampai Rp 10 juta sekianlah, saya lupa persisnya,” kata Buana, Senin (6/10/2025).
Baca juga: TOGAR Situmorang Resmi Ditahan Polda Bali, Kasus Dugaan Penipuan dan Penggelapan
Pria berusia 25 tahun tersebut tak menyangka, setelah mendapatkan kartu pass dia cukup kaget mendapatkan kartu pers.
Dan saat registrasi di Mandalika justru mengalami persoalan dan registrasinya tidak di-approve atau dengan kata lain ditolak oleh pihak panitia.
Dia mengaku untuk mendapatkan kartu pass tersebut, dia harus merogoh kocek sendiri yang diminta pihak agen.
“Sampai tanggal 4 Oktober nya itu, kita ngga dapat konfirmasi. Terus karena kita udah capek, kesel, dan nggak ada kejelasan. Akhirnya kita komplain juga,” tambahnya.
Baca juga: Masyarakat Desa Bulian Diedukasi Bahaya Penipuan Online, Pinjaman Online Ilegal, Hingga Judi Online
Atas peristiwa tersebut, Buana meminta pihak agen untuk me-refund uang yang telah dibayarkannya secara utuh.
Karena dia merasa tertipu dan tak sesuai dengan janji yang telah disampaikan pihak agen sebelumnya.
Buana juga mengaku kapok dan tak mau mengulangi lagi perbuatan serupa di kemudian hari dan meminta pihak agen untuk mempertanggungjawabkan tindakan pencatutan nama Tribun-Bali.com dan pemalsuan id card.
Baca juga: Imigrasi Tangkap Buronan asal Tiongkok Pelaku Penipuan Senilai Rp 28,5 Miliar di Tabanan Bali
Hal yang sama juga diutarakan Gede Pandu Udayana. Pemuda yang masih berusia 22 tahun tersebut tak menyangka bakal serunyam ini kejadiannya.
Musababnya dia hanya sebagai korban yang tergoda dengan iming-iming agen karena bisa leluasa mengakses berbagai tempat di MotoGP Mandalika.
Dia dan Buana yang tiba secara bersamaan hanya dijanjikan bisa akses bebas di sana.
“Kalau masalah pembelian tiket saya tidak tahu, karena dari sananya langsung. Saya jengkel sebenarnya, kok ada orang jualan tiket H-1 belum ada,” beber Pandu.
Yang mengejutkan, pas Jumat (3/10) malam tiba-tiba pihak agen minta kirim foto dan KTP.
“Saya merasa ditipu dan kaget banget,” kata pemuda ini.
Pihak agen ketika itu, hanya mengatakan tunggu saja di sini, nanti menunggu approvel akses untuk bisa ke paddock.
Namun ketika ditanya petugas, dia mengaku kebingungan karena tidak tahu dari media dari mana.
“Namun saya hanya 10 menit di situ, setelah itu saya keluar ke parkiran,” ujar Pandu.
Pandu mengaku kecewa dan menuntut balik uangnya untuk dikembalikan saja. Total uang yang telah dia transfer bersama Ambara sebesar Rp10.280. 000.
Tak hanya itu dia juga meminta pertanggungjawaban agen supaya memberikan klarifikasi dan meminta maaf.
“Kita udah nggak dapat, dan saya kena mental. Kita minta refund aja. Karena kita korban juga,” ujarnya singkat.
Pemimpin Redaksi Tribun-Bali.com, Komang Agus Ruspawan, menyayangkan kasus ini dan berharap tidak terulang lagi.
“Seharusnya saat mereka berdua diberikan id card Tribun Network saat urus pass media oleh si agen, mereka sudah komplain. Sayangnya mereka tidak protes sehingga kemudian mereka didaftarkan dengan mencatut nama Tribun-Bali.com,” ujarnya.
“Semoga ini menjadi pelajaran juga bagi mereka, supaya ke depan tidak terulang lagi,” tambah dia.
Diwartakan sebelumnya, nama media Tribun-bali.com, Tribun Network dan KGMedia dicatut oleh sejumlah oknum dalam upaya registrasi peliputan MotoGP Mandalika 2025.
Mereka di antaranya Amy Banowati mengaku sebagai Wakil Pimpinan Redaksi Tribun Bali, I Putu Justyana Ambara Putra didaftarkan sebagai Fotografer, Lalu Nur Muhamad Buana dan Gede Pandu Udayana didaftarkan sebagai jurnalis.
Sindikasi ini memalsukan data diri dan dokumen. Pemalsuan dan pencatutan pertama dilakukan Amy Banowati, yang mengaku-ngaku sebagai Vice Chief Editor Tribun-Bali.com.
Amy menulis surat tugas menggunakan kop surat berlogo Tribun-Bali.com di sebelah kiri atas surat, dan lambang/logo Kompas Gramedia (KG) Media pada bagian atas kanan. Dia juga memalsukan stempel merk Tribun Network, yang dilengkapi slogan Mata Lokal Menjangkau Indonesia.
Dalam surat ini, Amy seolah-olah Tribun-Bali.com menugasi fotografer bernama I Putu Justyana Ambara Putra, dan jurnalis bernama Lalu Nur Muhammad Buana dan Pandu Udayana untuk meliput event MotoGP Mandalika, 3-5 Oktober 2025.
Pemalsuan dan pencatutan kedua dilakukan dengan menerbitkan kartu identitas (ID card) palsu wartawan Tribun-Bali.com atas nama Gede Pandu Udayana dan Lalu Nur Muhammad Buana. (*)
Berita lainnya di Penipuan di Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.