JENAZAH Dosen Hanya Kenakan Pakaian Dalam, Hal Ini Buat Pelaku Pembunuhan Bripda Waldi Ketakutan?

TRIBUN-BALI.COM - Kasus pembunuhan dosen cantik di Jambi terus mengungkap fakta baru.

Seperti diketahui dosen yang menjadi korban pembunuhan bernama Erni Yuniati.

Terungkap Bripda Waldi yang juga merupakan pelaku pembunuhan sempat berbohong pada keluarga korban.

Kebohongan itu terungkap dari chat Bripda Waldi dan adik sang dosen bernama, Anis.

Ketika itu, Anis menanyakan kondisi rumah sang dosen kepada Bripda Waldi.

"Bg. Dulu kk Erni klo keluar tralis itu selalu ditutup ga bg ? Ini depan belakang tralisnya kebuka semua soalnya," tulis chat Anis ke Bripda Waldi.

Baca juga: ANEH! Residivis Kasus Narkoba Jadi Pegawai BNN di Buleleng, Pelaku Dicegat di Pinggir Jalan

Diduga chat antara Anis dan Bripda Waldi itu terjadi setelah adik sang dosen itu mendatangi rumah korban di Perumahan Al Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi.

Sebelum ditemukan meninggal, sang dosen diketahui sempat hilang kabar, bahkan korban sampai bolos mengajar.

Diketahui korban merupakan dosen di Akademi Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo.

Baca juga: BERTURUT-TURUT 3 Orang Tewas di Bali, Berakhir Terobos Traffic Light Fatal di Buleleng

"Bukan cuma di depan ternyata, tapi di belakang juga bg," tulis chat Anis kepada Bripda Waldi.

Bripda Waldi Adiyat (22) memang pernah menjalin hubungan asmara dengan sang dosen.

Namun Bripda Waldi mengaku tidak mengetahui perihal kondisi rumah korban.

"Kak kami ni kurang tau kalo soal itu kak"

"Kami ni la dak ado komunikasi lg sm dio kak lah brp bulan gitu"

"no nya emg dak aktif kak ?" jawab Bripda Waldi.

Baca juga: 2 NYAWA Melayang Seketika di Bali, Jenazah Dikerumuni Warga, Benturan Keras Tak Terhindarkan

Anis pun menegaskan bahwa ia mempertanyakan ketika dulu Bripda Waldi masih menjalin hubungan dengan korban.

"Iya bg mksdnya dulu dulu bg" katanya,

Anis mengatakan hari itu ponsel korban sudah tak bisa dihubungi lagi.

"Ini temen2 dosen mau dtg lagi ke rumah bg. Aku suruh dobrak aja lagi. Takutnya kenapa2," kata Anis.

"Gak sampe sedetail itu kami tau kak" jawab Bripda Waldi.

Bripda Waldi pun menyarankan agar Anis dan teman dosen yang lain untuk mengecek langsung ke rumah Erni.

Anis pun menjelaskan pihaknya sudah berupaya mencari dengan melacak sinyal ponsel korban.

Kata Anis, terakhir kali aktif Erni berada di Babeko.

"Ntah ngapain sampai di Babeko," katanya.

"Nah iya kak di cek hp bisa tu kak" jawab Bripda Waldi.

Anis mengatakan bahwa keluarga dan teman dosen sudah panik karena tak berhasil mencari keberadaan Erni Yuniati.

"Soalnya dr kmrn ga ada tanda2 dia mau pergi kemana gt," kata Anis.

"Kami pun bingung kak," jawab Bripda Waldi.

Lantas Bripda Waldi pun mulai khawatir ketika tindakan sadisnya diketahui oleh keluarga korban.

Bripda Waldi diduga telah membunuh, memperkosa, dan mengambil barang berharga milik korban.

"Ko kami yg ditanya-tanya," kata Waldi.

"Krna mbk Erni curhat sama ak bg. Mana tau dia ngabarin apa gimna gt. Smua yg dikontak dia kmrn kami tanya tanya bg," kata Anis.

Padahal sebelum melakukan pembunuhan, Bripda Waldi sempat jalan bersama Erni.

"Pelaku dan korban masih makan bareng di Kota Bungo," kata Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono.

Mereka tiba di rumah korban jelang tengah malam, sekitar 23.00.

"Jam 11.30 malam mereka berdua masuk rumah korban," katanya.

 Diduga kuat Bripda Waldi melakukan pembunuhan pada malam itu.

Sebab saat pagi teman korban sudah merasa curiga setelah membaca chat balasan.

"Menurut saksi ini bukan lagi korban yang menjawab. Jadi ponsel sudah di tangan pelaku," katanya.

Barulah jasad Erni ditemukan dalam kamar dengan kondisi hanya memakai pakaian dalam dan ditutup selimut pada Sabtu (1/11/2025).