Aksi Terorisme
Tragedi di SMAN 72 Jakarta: Siswa Korban Bully Diduga Rakit Bom untuk Balas Dendam, Rumah Digeledah
Siswa SMAN 72 Jakarta diduga merakit bom dan meledakkannya di sekolah karena menjadi korban bullying.
Ledakan pertama terjadi saat salat Jumat berlangsung di musala sekolah, disusul dua ledakan lain beberapa menit kemudian.
Keluarga Tak Menyangka
Malam harinya, rumah FN di kawasan Jakarta Utara digeledah tim Densus 88 dan Puslabfor Mabes Polri.
Dari lokasi ditemukan sejumlah bungkusan serbuk dan bahan kimia yang diduga digunakan untuk merakit bom.
Seorang wanita yang histeris mendatangi sekolah setelah melihat foto FN yang beredar di media sosial.
“Fadel mana? Saya tantenya! Orang tuanya lagi di luar negeri!” teriaknya di depan gerbang sekolah sambil menangis.
FN sendiri kini dilaporkan masih hidup dan menjalani operasi di rumah sakit akibat luka yang dideritanya dari ledakan tersebut.
Tertutup dan Jarang Bersosialisasi
Ketua RT di lingkungan rumah FN, Denny, mengatakan bahwa FN memang dikenal tertutup.
“Waktu SD dan SMP masih sering bawa teman ke rumah. Tapi sejak SMA, dia berubah. Jarang keluar, nggak pernah sosialisasi,” ujarnya.
Polisi Dalami Motif
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengatakan pihaknya masih mendalami motif FN dan latar belakang kasus ini, termasuk dugaan kuat bahwa pelaku merupakan korban perundungan.
“Masih kami dalami apakah benar yang bersangkutan korban bully. Kami imbau masyarakat tidak menyebarkan spekulasi,” kata Kombes Budi.
Hingga kini, aparat masih melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara di area sekolah. Polisi memastikan situasi sudah terkendali dan tidak ada ancaman lanjutan. (*)
Sumber: Tribunews
Berita lainnya di Korban Bullying

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.