Kemudian mengenai tes DNA yang sebelumnya sempat dilakukan oleh kepolisian, dia mengakui hingga saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut.
Hal itu karena hingga saat ini, jasad sang suami belum ketemu, usai kapal itu tenggelam beberapa waktu lalu di Selat Bali.
Korban Kapal Tenggelam Ikuti Ritual Mulang Pakelem Selat Bali, Wiardani Harap Jenazah Suaminya Ditemukan
IYM Incar Sepeda Motor Kunci Nyantol, Ditangkap Tim Polres Jembrana Dalam Waktu 24 Jam
Pakelem Selat Bali Gunakan Kebo Yus Merana, Harap Keselamatan Pelayaran dan Syukur Atas Hasil Laut
Prosesi pakelem ini nantinya dipuput oleh tiga Sulinggih di Jembrana dengan sarana upakara hewan kerbau, kambing, dan ayam
Selain itu, sejumlah sekolah terutama SDN di Jembrana justru hanya menerima siswa kurang dari 5 orang. Hal ini disebutkan karena berbagai faktor
Hal ini untuk mempercepat proses perbaikan sekolah tersebut, sehingga siswa bisa belajar dengan aman dan nyaman.
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Gunakan Hewan Kerbau, Kambing serta Ayam
6 sekolah yang menerima siswa kurang dari 5 orang. Sementara satu SDN justru tak menerima siswa.
seluruh masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan indikasi terkait adanya beras premium oplosan.
Ada tiga ekor ternak warga yang mati. Yakni satu ekor sapi indukan, satu ekor sapi anakan, dan satu ekor kerbau.
Di lokasi tersebut, ternak sapi yang sakit dengan menunjukkan gejala nafsu makan menurun dan luka pada lubang hidung.
Sebab, sejumlah ternak warga awalnya diketahui sakit hingga kemudian mati dengan beberapa gejala yang mengindikasikan atau dicurigai (suspek)
Mulai dari kasus kekerasan fisik, dan perundungan melibatkan anak sebagai korban, serta kekerasan dalam rumah tangga.
Tiga Ekor Ternak Warga Jembrana Ditemukan Mati, Dua Ekor Sapi dan Satu Ekor Kerbau
Bagi nelayan atau warga yang ingin melakukan aktivitas di laut perlu mewaspadai tinggi gelombang.
Pemkab Jembrana memberi subsidi untuk penerbitan Badan Hukum Koperasi Desa Merah Putih di Jembrana.
penindakan belum bisa dilakukan kemungkinan karena regulasi untuk para sopir sesuai tuntutan sebelumnya belum terpenuhi.
Kalaksa BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menyebutkan, pelaksanaan pemangkasan dan penebangan pohon perindang kali ini menyasar wilayah Melaya.