Wisatawan Thailand Alihkan Destinasi ke Bali
Situasi politik yang memanas di Thailand berdampak terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan di Bali.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Situasi politik yang memanas di Thailand berdampak terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan di Bali.
Ketua Association of The Indonesia Tours and Travel (Asita) Bali, I Ketut Ardana mengatakan, pada prinsipnya tidak ada calon wisatawan yang datang ke daerah yang kurang aman.
"Mereka yang tadinya mau ke Thailand, banyak yang batal. Sedangkan mereka harus pergi, maka dialihkan ke destinasi lain, seperti Indonesia, Singapura dan negara lainnya," ujarnya, Senin (2/6/2014).
Akibatnya, pemesanan paket wisata ke Bali sampai saat ini meningkat sekitar 7,5 persen.
Menurut Ardana, pariwisata sangat rentan keamanan dan kenyamanan. Selama situasi aman, dipastikan tidak ada pengaruhnya pada kunjungan wisatawan di Bali.
"Kita berharap pemilihan presiden (pilpres) akan berjalan aman dan lancar. Entah siapa yang nantinya terpilih, semoga setelahnya membawa situasi aman," ungkapnya.
Managing Director Floressa Bali Tour, Paul Edmundus Tallo mengatakan, sampai saat ini belum terasa adanya peningkatan pemesanan tour.
Dia melayani tour regular yang sudah direncanakan sejak setahun sebelumnya.
Namun menurutnya, dampak sebuah kejadian itu pasti ada.
Hampir semua destinasi yang mengalami masalah keamanan, wisatawannya mengalihkan rencana berliburnya ke tempat lain karena bagi mereka, berlibur sudah menjadi suatu ketetapan.
"Mereka yang dari Eropa, Jerman, Spanyol terpaksa harus pindah destinasi. Indonesia menjadi pilihan, tapi bukan satu-satunya tujuan pengalihan destinasi wisata," katanya.
Dengan kejadian yang menimpa Thailand bukan malah membuat Paul bersyukur, namun prihatin dengan situasi tersebut.
Jika ada peningkatan kunjungan ke Bali, maka itu yang harus disyukuri, dan diperkirakan peningkatan baru akan terasa dua sampai tiga pekan ke depan.
Berdasarkan data BPS Provinsi Bali, kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali pada Maret 2014 mencapai 276.573 orang.
Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 9,66 persen dibandingkan Maret 2013 dan naik sekitar 0,28 persen dibandingkan Februari 2014.
Menurut kebangsaan, wisman yang paling banyak datang ke Bali pada Maret 2014 adalah wisman asal Australia, Tiongkok, Singapura, Jepang dan Malaysia. (*)
