Kasus Pedofilia di Bali
Pelecehan Seksual, Bule 70 Tahun Beraksi Saat Memandikan Korban yang Masih Anak-anak
Dari pemeriksaan awal dan hasil visum terhadap saksi korban diperoleh bukti-bukti permulaan adanya dugaan kuat pelecehan seksual
Penulis: Aloisius H Manggol | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Polda Bali menahan seorang pria warga negara Australia berinisial RA karena kasus dugaan pedofilia atau pelecehan seksual pada anak-anak, yang rata-rata berusia 10 tahun.
Untuk sementara, Polda Bali menyebutkan, Selasa (12/1/2016), jumlah korban RA yang berusia 70 tahun itu sebanyak 4 anak-anak Bali.
(Polisi Sita Catatan 20 Nama Anak-anak Diduga Target Korban Bule RA)
Sebagian besar korban berasal dari Karangasem tapi berdomisili di Denpasar.
(Suara Gaduh dan Sering Bawa Masuk Gadis ke Kamar Villa, RA Diyakini Lakukan Ini)
RA yang berperawakan agak kurus dengan tinggi badan 175 cm itu, melakukan aksi pelecehan seksual saat memandikan anak-anak yang jadi korbannya.
Sebetulnya, Kepolisian Federal Australia (AFP) pernah menyurati Polda Bali pada Juli 2010 agar RA mendapat perhatian.
Namun, saat itu Polda Bali beralasan tidak terdapat bukti-bukti yang cukup untuk menangkap RA.
“Petugas kami menangkap RA di wilayah Selemadeg Tabanan atas informasi dari masyarakat. Dari pemeriksaan awal dan hasil visum terhadap saksi korban diperoleh bukti-bukti permulaan adanya dugaan kuat pelecehan seksual,” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Bali, Komisaris Besar (Kombes) Hery Wiyanto, dalam keterangannya di markas Polda Bali, Denpasar, Selasa (12/1/2016).
Dijelaskan Hery, para korban rata-rata berusia 10 tahun dan semua perempuan.
RA disebutkan telah menetap di Bali selama sekitar 10 tahun.
Ia memiliki tempat tinggal di Selamadeg dan juga kos-kosan di wilayah Kuta.
Kepolisian, menurut Hery, masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini, karena terbuka kemungkinan bahwa jumlah korban lebih dari empat orang.
“Pelecehan seksual itu dilakukan sejak lebih empat tahun lalu, tetapi diduga masih terus berlangsung hingga menjelang ditangkap. Sebab, sebelum dia digerebek di rumahnya di Selamadeg, anggota kami masih melihat pelaku membonceng beberapa anak,” jelas Hery.
Sebetulnya di antara para korban ada yang ingin melaporkan aksi RA itu.
