Gempar, Penjaga Kolam Lila Harsana Kerauhan dan Lari ke Jalan: ‘Saya Ratu Niang, Tersakti di Bali’

Ajaibnya palinggih Pangayeman Puri Klungkung tetap berdiri kokoh. Peristiwa unik pun kembali terjadi Kamis (10/8/2017) pagi.

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Penjaga kolam renang Lila Harsana, I Komang Sumadana kerauhan, Kamis (10/8/2017). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Tembok panyengker (pembatas) sebelah utara di kolam Lila Harsana, Rabu (9/8/2017), roboh hingga rata dengan tanah.

Ajaibnya palinggih Pangayeman Puri Klungkung tetap berdiri kokoh. Peristiwa unik pun kembali terjadi Kamis (10/8/2017) pagi.

Baca: Heboh Kerauhan di Kolam Lila Harsana Peninggalan Raja Klungkung, Ida Dalem Tak Tahu Pasti Ratu Niang

Baca: MERINDING, Roh Ratu Niang Muncul di Klungkung: Mana Pak Bupati, Temui Saya!

Baca: 14 Keanehan Dari Kerauhan Lila Arsana, Sebut Ratu Niang Tak Terima Pangayeman Puri Klungkung Dipugar

Baca: Pebayuhan Panca Pandawa untuk Anak Laki-laki 5 Bersaudara, Dalam Kasus Ini Perlukah?

Baca: Geger, Ini 10 Fakta Penemuan 2 Mayat Membusuk dengan Kepala Putus di Semak Belukar Buleleng

Bak orang kesurupan, penjaga kolam peninggalan Raja Klungkung I Komang Sumadana tiba-tiba kerauhan.

Ia mengaku sebagai Ratu Niang. 

Waktu menunjukkan pukul 09.30 Wita. Setiap warga yang melintas di jantung Kota Semarapura, Klungkung, tiba-tiba mengurangi laju kendaraannya.

Tidak sedikit dari mereka juga tampak berhenti, karena penasaran dengan tingkah yang diperlihatkan oleh Komang Sumadana.

Pegawai kontrak yang bertugas menjaga kolam Lila Harsana tersebut tampak seperti orang kerauhan atau kesurupan.

Penjaga kolam renang Lila Harsana, I Komang Sumadana, kerauhan, Kamis (10/8/2017).
Penjaga kolam renang Lila Harsana, I Komang Sumadana, kerauhan, Kamis (10/8/2017). (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

Ia menari di depan objek wisata Kertha Gosa tanpa memerhatikan kendaraan yang lalu lalang di sekitarnya.

“Saya Ratu Niang yang malinggih di Pangayeman Puri Klungkung. Saya tidak mau jika Pangayeman Puri Klungkung dipugar! Siapa berani memugar Pangayeman Puri Klungkung, nanti pasti akan terkena musibah,” kata Sumadana menggunakan bahasa Bali halus sembari terus menari.

Sumadana yang ketika itu memakai kamben putih dan baju bermotif kuning, tiba-tiba berlari ke arah Kerta Gosha.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved