Upaya Niskala Ditempuh, Berdoa dan Upacara di Sekitar Gunung Tertinggi di Bali Ini

Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, menjelaskan jalur niskala akan ditempuh dalam waktu dekat.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Kompas
Gunung Agung (kanan) dan Gunung Batur (kiri) di pagi hari merupakan keindahan alam Bali yang dapat dinikmati tamu Hotel Aston & Convention Center.(KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA) 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Naiknya status Gunung Agung dari normal jadi waspada direspon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem, Bali.

Kemarin (15/9/2017) siang, forum komunikasi pimpinan daerah mengelar rapat koordinasi antisipasi status waspada di Kantor Wantilan Bupati.

Baca: Kawah Gunung Agung Sudah Keluarkan Gas Berbahaya, Jangan Lewati Radius Ini!

Baca: Terkenang Letusan Gunung Agung Tahun 1963, Mangku Pastika Tekankan Ini untuk Keselamatan

Dalam rapat tersebut, pimpinan daerah dari Bupati, Ketua DPRD, Wakil Bupati, Kepolisian, dan TNI sepakat lakukan upaya antisipasi.

Upaya tersebut akan ditempuh secara niskala dan skala.

Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, menjelaskan jalur niskala akan ditempuh dalam waktu dekat.

Warga Karangasem diimbau ikut serta berdoa di rumah masing-masing dengan membuat banten pejati.

Selain itu pemerintah juga akan melakukan upacara di sekitar gunung tertinggi di Bali.

“Kita (pemkab) akan ngaturan pakelem di Gunung Agung. Untuk waktunya kita akan rumuskan dulu biar tidak tergesa-gesa. Antisipasi secara niskala kita infokan ke seluruh kabupaten,” jelasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, menyebut sudah ada berapa desa yang melakukan upacara setelah status Gunung Agung meningkat menjadi waspada.

Satu di antaranya di Banjar Dinas Yeh Kori, Desa Jungutan, Kecamatn Bebandem.

Untuk jalur skala, Ketua DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi, meminta pemerintah mengusulkan anggaran untuk kegiatan simulasi.

Langkah ini wajib digelar untuk mengantisipasi sesuatu yang tak diinginkan.

“Ya, intensitas kegiatan simulasi harus dilakukan lebih detail dan melibatkan TNI Polri. Lebih difokuskan ke warga yang tinggal di ketinggian 1.200 MDPL,” tandas Wabup Karangasem, I Wayan Arthadipa. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved