Gunung Agung Terkini
3 Kali Tremor Menerus Terekam di Pengamatan 6 Jam Terakhir, Makin Intens Tapi Status Masih Siaga
Tremor menerus yang terekam sebanyak tiga kali, yakni pukul 00:20 - 01:04 WITA.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Alat seismograf tik PVMBG di Pos Pantau Gunung Api Agung di Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, Kamis (23/11/2017) kembali merekam tremor menerus (microtremor) pada periode pengamatan 00.00 Wita- 06.00 Wita.
Tremor menerus yang terekam sebanyak tiga kali, yakni pukul 00:20 - 01:04 WITA.
Baca: Gunung Agung Meletus Freatik, Diprediksi Akan Sering Terjadi, 12 Hal Ini Perlu Disiapkan Segera!
Baca: Gunung Agung Erupsi Freatik - Fase Lain Yang Mungkin Muncul Adalah Freatomagmatik, Apa Itu?
Kemudian pukul 01:30 - 03:30 WITA, dan pukul 03:57 - 04:28 WITA dengan amplitudo 2 - 4 mm (dominan: 2 mm).
Baca: Tipe Gunungnya Tertutup, Begini Prediksi PVMBG Terkait Erupsi Magmatik Gunung Agung
"Tremor itu indikasi fluida pergerak di permukaan. Manifestasinya kita lihat berupa hembusan asap putih mengandung uap air yang membumbung tinggi hingga 700 meter seperti saat ini. Tapi amlitudo tremor yang terekam, amplitudonya relatif masih kecil," jelas Kepala PVMBG, Kasbani ketika ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api di Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem.
Tremor menerus ini mulai intens terekam, pasca Gunung Agung mengalami erupsi freatik, Selasa sore (21/11/2017).
Meskipun tremor makin intens terekam, namun PVMBG sejauh ini belum ada rencana untuk kembali meningkatkam status Gunung Agung dari level III (Siaga) jadi Level IV (Awas).
"Kita akan pantau terus perkembangannya seperti apa. Kita akan cocokkan dengan parameter lainnya. Tingkat gempa vulkaniknya juga masih belum signifikan, begitu juga deformasi gunung yang masih belum ada peningkatan signifikan. Jadi statusnya masih di level III atau siaga," Jelas Kasbani
Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dengan kondisi tersebut.
Sesuai rekomendasi, masyarakat harus mengosongi wilayah 6 kilometer dan sektoral 7,5 kilometer dari kawah Gunung Agung.
"Intinya masyarakat harus tetap tenang. Pariwisata tetap jalan, selama di luar radius rawannya yang hanya 6 Kilometer dan 7,5 kilometer sektoral," Jelas Kasbani. (*)