Dokter Spesialis I Ketut Sumada: 2-4 Persen Kanker Otak Bisa Serang Anak, 10 Persen Sebabkan Ini
tumor otak adalah tumbuhnya sel-sel abnormal di otak. Bisa berupa tumor jinak dan tumor ganas atau disebut juga kanker.
Penulis: eurazmy | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kabar mengejutkan datang dari pasangan selebritis Marcella Zalianty dan Ananda Mikola.
Pasalnya, anak kedua mereka bernama Aryton Magali Sastra Soeprapto harus bergelut dengan seperangkat alat medis di usianya yang masih belia.
Magali diketahui menderita tumor atau kanker otak sejak tahun 2014. Hingga kini, Magali masih terus berjuang melawan penyakitnya dibantu dengan tenaga ahli dokter dan support serta dari kedua orangtua dan keluarga.
Tumor atau kanker otak pada anak ternyata bukan hal baru, tapi sudah jadi kasus yang cukup sering.
Baca: Baking Soda Bisa Sembuhkan Kanker? Begini Penjelasan Ilmuwan Ludwig Institute for Cancer Research
Baca: Ojek Online Ditolak Sebagai Angkutan Umum, 6 Orang di Pemerintahan Akan Digugat
Hal ini juga diakui Dokter Spesialis Syaraf RSUD Wangaya, dr I Ketut Sumada.
Ia mengungkapkan, berdasarkan kasus yang terjadi, kanker otak memang diperkirakan 2-4 % dapat menyerang anak.
"Dan ini menyebabkan kematian 10 persen," ungkapnya kepada Tribun Bali, Minggu (1/7/2018).
Diketahui, tumor otak adalah tumbuhnya sel-sel abnormal di otak. Bisa berupa tumor jinak dan tumor ganas atau disebut juga kanker.
Gejala yang ditimbulkan akan berbeda-beda pada setiap orang. Begitu pula dengan ukuran tumor yang tumbuh.
Misalnya, tumor terletak di bagian otak yang berfungsi mengontrol gerak lengan dan penglihatan.
Maka gejalanya adalah lengan yang lemah atau sulit digerakkan dan penglihatan yang kabur. Akan tetapi, ada beberapa gejala umum yang perlu dicurigai adanya tumor otak. (*)