Gempa Bumi Palu & Donggala

Tak Bisa Dipulangkan ke Jembrana, Jenazah Gus Maiz Dikubur Massal di Palu

Dinyatakan dalam kondisi yang sudah membusuk. Karena keadaan, maka jenazah anggota Satlantas Polres Palu itu tidak jadi dipulangkan.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Foto kenangan almarhum Gusti Kade Sukamiarta, di rumah duka di Mendoyo, Jembrana, Minggu (30/9/2018). Sukamiarta alias Gus Maiz turut jadi korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Jenazah Brigadir I Gusti Kade Sukamiarta alias Gus Maiz (32), dipastikan akan dikubur massal.

Jenazah korban Tsunami Palu itu dinyatakan dalam kondisi yang sudah membusuk. Karena keadaan, maka jenazah anggota Satlantas Polres Palu itu tidak jadi dipulangkan.

Kepastian tidak ada pemulangan jenazah ini disampaikan, Ayah Gus Maiz, I Gusti Kade Sukadana (57).

Gus Sukadana menyatakan, bahwa jenazah anaknya tidak dapat dipulangkan.

Padahal, dalam bulan ini ada dua hari baik (4 dan 10 Oktober) yang telah direncanakan untuk prosesi pelebonan (ngaben,red).

Karena itu, pihaknya pun hanya bisa pasrah dan ikhlas, jenazah anaknya dikubur massal.
"Kami keluarga ikhlas karena kondisi memang seperti itu," ucap Sukadana saat ditemui di Mapolres Jembrana, Senin (1/10/2018).

Pagi kemarin, Sukadana dan saudaranya berkunjung ke Mapolres Jembrana.

Ia ditemui oleh Wakapolres Jembrana, Kompol I Komang Budiartha.

Dimana, dalam pertemuan, dipastikan bahwa jenazah tidak bisa dipulangkan.

Itu juga sebagai perlindungan terhadap korban selamat, supaya tidak menimbulkan penyakit bagi warga yang selamat.

Sukadana melanjutkan, meski dikubur massal, pihaknya meminta (tanpa mengurangi rasa hormat) supaya anaknya dikuburkan secara keyakinannya, Hindu Bali.

Sebelum nantinya, pihak keluarga melakukan prosesi upacara adat Hindu di Jembrana.

Ada dua prosesi yang akan ditempuh, keluarganya untuk pelebonan anaknya.

"Ya saya cuma minta anak saya dikubur massal dengan cara agama Hindu. Ini bukan bermaksud bagaimana. Tapi saya mohon," harapnya sembari kembali menitikan air mata.

Ke depannya, mengenai prosesi pelebonan, maka keluarga akan merembukkan kembali.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved