Fakta Ini Ungkap Penyebab 52 Orang Tewas di Jalanan Tabanan hingga Oktober 2018
Sejumlah fakta diungkap Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari, terkait banyaknya kecelakaan di wilayah Tabanan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Rizki Laelani
Fakta Ini Ungkap Penyebab 52 Orang Tewas di Jalanan Tabanan hingga Oktober 2018
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sejumlah fakta diungkap Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari, terkait banyaknya kecelakaan di wilayah Tabanan.
Sedikitinya, hingga Oktober 2018 ini sudah terjadi 239 kasusu kecelakaan di jalanan Tabanan.
Dari angka itu, tercatat 52 orang meninggal dunia, 13 korban mengalami luka berat (LB), dan 279 mengalami luka ringan.
akibat kecelakaan juga, tercatat kerugian material yang diakibatkan mencapai Rp 403 Juta lebih.
Baca: Indonesia Vs Filipina - Luis Milla untuk Timnas Indonesia: Tegakkan Kepala dan Terus Berjalan
Baca: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming RCTI Timnas Indonesia Vs Filipina- Pembuktian Bima Sakti
Baca: Live Streaming RCTI Timnas Indones Vs Filipina-Ini Starting XI Kedua Tim
Baca: Skor Akhir PSM 4 Vs 0 Bali United- Deretan Foto Perlawanan Serdadu Tridatu Saat Dibantai Juku Eja
“Jika dirata-ratakan perbulannya angka orang meninggal dunia karena kecelakaan masih tinggi yakni 5 orang per bulannya,” kata Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari, Minggu (25/11).
AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari menuturkan, peristiwa kecelakaan di tahun 2018 lebih banyak jika dibandingkan dengan angka kecelakaan tahun 2017 lalu.
"Tahun lalu memang lebih sedikit namun menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak yakni 69 orang. Semoga saja tahun ini tidak sebanyak tahun lalu,” harapnya.
Baca: Mimpi Juara Baru Tanpa Intrik
Baca: Siswi Ini Dijemput Pacarnya di Rumah, Nginap di Hotel dan Rekam Adegan Ranjang, Kini Tersebar
Baca: Adegan Ranjang M dan AR Diam-diam Ditonton Teman Sekolah Pakai Proyektor, Langsung Direkam Ulang
Tingginya angka kecelakaan disebabkan beberapa faktor.
Mulai dari bertambahnya populasi kendaraan baru.
Pembukaan jalan baru masih minim rambu lalu lintas, serta kurangnya kesadaran pengendara dalam mematuhi rambu lalulintas.
Bahkan, yang terlibat kecelakaan lebih banyak diantara usia 16-30 tahun.
“Artinya penyebab kecelakaan lebih banyak karena kelalaian pengendara,” jelasnya. (*)