Laka Maut di Buleleng Satu Keluarga Terjun ke Jurang, Failasuf Akhirnya Susul Istri & Anak Bungsunya
Setelah berjuang beberapa jam di ruang ICU RSUD Buleleng, Failasuf Mascatty (39) akhirnya menghembuskan nafas terkahir, Minggu (13/1) dinihari.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Setelah berjuang beberapa jam di ruang ICU RSUD Buleleng, Failasuf Mascatty (39) akhirnya menghembuskan nafas terkahir, Minggu (13/1) dinihari.
Failasuf menyusul istri dan anak bungsunya yang meninggal pada Sabtu (12/1) akibat kecelakaan tunggal di jalur Singaraja-Denpasar, Kilometer 13,00 di Banjar Dinas Prerenan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Kecelakaan ini bermula saat motor Honda Vario Techno DK 4778 AAA yang dikendarai Failasuf yang membonceng tiga anak dan istrinya, melaju dari arah Denpasar menuju ke Singaraja.
Setibanya di TKP, di mana kondisi jalan yang menurun, menikung tajam, serta licin bekas diguyur hujan, motor tiba-tiba mengalami hilang kendali.
Akibatnya, satu keluarga ini pun terjun bebas ke dalam jurang sedalam 19 meter.
Sang istri yang diketahui bernama Alhidayah (37) bersama anak bungsunya Zafira Mascatty (2) dinyatakan tewas di tempat kejadian perkara.
Sementara Failasuf bersama dua anaknya yang lain bernama Zahirah Mascatty (6) dan Zaheen Mascatty (5) dalam keadaan kritis dan langsung dilarikan warga sekitar ke RSUD Buleleng.
Hingga Minggu sekitar pukul 3.30 Wita, Failasuf menghembuskan nafas terakhirnya dengan diagnosa mengalami cidera kepala ringan serta remuk pada tulang dada.
Sementara kedua anaknya, Zahira dan Zaheen menurut keterangan keluarga masih dirawat di ruang ICU RSUD Buleleng. Kondisinya pun sudah mulai stabil.
Kakak kandung almarhum Failasuf, Fikri (51), saat ditemui di rumah duka di Jalan Rambutan, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan/Kabupaten Buleleng mengatakan, jenazah adiknya dimakamkan secara terpisah dari istri dan anak bungsunya.
Failasuf dimakamkan di Setra Kayubuntil, Singaraja. Sementara istri dan anak bungsunya dimakamkan di setra wilayah Kecamatan Seririt kota.
"Kami tidak tahu kalau Failasuf juga akan menyusul. Jenazah anak dan istrinya sudah terlanjur kami bawa ke Seririt, Sabtu malam. Ya terpaksa jadinya dimakamkan terpisah," terang Fikri, Minggu (13/1).
Fikri pun mengaku tidak mengetahui dalam rangka apa adik kandungnya itu pulang ke Singaraja.
Bahkan keluarga pun tidak diberi kabar.
Fikri terkejut ketika mendapatkan telepon dari seorang warga yang menyampaikan jika adik kandungnya kecelakaan di Gitgit.
"Saya tidak tahu kalau dia pulang ke Singaraja, dia tidak memberi kabar. Pulang sih sering, cuma ya mendadak begitu," ungkapnya.
Sejak masih bujang hingga menikah, Failasuf tinggal di wilayah Pemogan, Denpasar. Almarhum Failasuf dikaruniai empat anak.
Pada Sabtu kemarin, anak pertamanya, Hafif (7), juga berangkat ke Singaraja, namun dengan kendaraan yang berbeda.
"Anak pertamanya ikut sama bibiknya. Failasuf ya naik motor itu sama istri dan tiga anaknya. Kami dari keluarga ikhlas dengan kejadian ini," jelasnya.
Kini pihak keluarga masih merundingkan terkait nasib dari ketiga anak almarhum Failasuf.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Diah tidak menampik, muatan kendaraan yang melebihi kapasitas diduga turut menjadi penyebab terjadinya peristiwa laka ini.
Kendati demikian, AKP Diah mengaku pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan.
"Kami belum bisa menyimpulkam apakah ini faktor kendaraan atau human error. Kendaraan siang tadi sudah kami evakuasi dan saat ini sedang kami periksa," tutupnya. (*)