Berita Buleleng

Diduga Depresi, Satpol PP Amankan Pria Paruh Baya di Buleleng Bali, MA Tampak Linglung

Gede Arya Suardana mengungkapkan, sejatinya keberadaan MA di Pasar Banyuasri tidak mengganggu para pedagang. Mengamuk pun juga tidak. 

Istimewa
DIDUGA DEPRESI - Satpol PP Buleleng saat mengamankan pria paruh baya dari lantai II Pasar Banyuasri. Pria berinisial MA itu diduga mengalami depresi. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Seorang pria paruh baya diamankan Satpol PP Buleleng, Selasa 30 September 2025. 

Pria berinisial MA (52) itu diamankan karena membuat tidak nyaman.

MA diduga mengalami gangguan depresi, sebab saat diamankan petugas dari lantai II Pasar Banyuasri, ia tampak linglung. 

Karena lokasi tersebut kerap digunakan sebagai aktivitas jual-beli, pengelola pasar melapor ke Dinas Sosial, yang selanjutnya meminta Satpol PP Buleleng untuk mengamankan MA.

Baca juga: Diduga Depresi, Seorang WNA Mengamuk di Ubud Bali, Sempat Lempar Barang Warga dan Menyakiti Diri

Kepala Satpol PP Buleleng, Gede Arya Suardana mengungkapkan, sejatinya keberadaan MA di Pasar Banyuasri tidak mengganggu para pedagang. Mengamuk pun juga tidak. 

"Walau demikian dari sisi kenyamanan kan jelas mengganggu aktivitas. Oleh sebab itu kami diminta mengamankan yang bersangkutan," ucapnya. 

Lanjutnya, pengamanan dilakukan melalui Bidang Linmas dan Tim Langsung Tanggap Tuntas (Lagas). Total ada 11 personel yang terlibat. 

"Selanjutnya yang bersangkutan dibawa ke Dinas Sosial untuk pendataan," ujarnya. 

Diungkapkan pula, ini pertama kalinya Satpol PP Buleleng mengamankan seorang yang diduga mengalami depresi di Pasar Banyuasri. 

Sebab selama ini kebanyakan pengamanan seperti gepeng, ODGJ, lebih banyak di Pasar Anyar. 

"Pengamanan ini sesuai amanat Perda No 3 tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat Serta Perlindungan Masyarakat," imbuhnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Sosial Buleleng, Putu Kariaman Putra mengungkapkan, sejatinya MA berasal dari wilayah Kelurahan Banyuasri. Namun ia kerap meninggalkan rumah.

"Yang bersangkutan mengalami gangguan depresi. Dia masih nyambung kalau diajak ngobrol, namun terbatas kalau ngobrol banyak," jelasnya. 

Sementara ini MA tinggal di Dinsos Buleleng, sembari pihak dinas melakukan persiapan administrasi untuk perekaman KTP. 

Setelahnya ia akan disiapkan JKN KIS, kemudian dibawa ke RSUD Buleleng untuk pemeriksaan. 

"Untuk selanjutnya dia akan dibawa ke Panti Jompo," tandasnya. (mer)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved