Berita Buleleng

Pembengkakan Piutang di RSUD Buleleng Bali, Kebanyakan Masalah KIS, Sentuh Angka Rp12 M

dr. Ketut Suteja Wibawa membeberkan, pada tahun 2025 target pendapatan RSUD Buleleng senilai Rp257 miliar. 

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
BERI KETERANGAN - Direktur RSUD Buleleng, dr Ketut Suteja Wibawa. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jumlah piutang di RSUD Buleleng hingga kini tercatat senilai Rp12 miliar. Jumlah ini merupakan akumulasi piutang sejak tahun 2022. 

Direktur RSUD Buleleng, dr Ketut Suteja Wibawa mengungkapkan, pembengkakan piutang di RSUD Buleleng kebanyakan akibat masalah pada Kartu Indonesia Sehat (KIS). Mulai dari hilang ataupun tidak terdaftar. 

"Padahal pasien tergolong tidak mampu. Sehingga pada saat sakit, otomatis tidak bisa tercover," ucapnya belum lama ini.

Tak hanya itu, banyak juga ditemukan pasien yang mengalami kendala karena kartu KIS-nya tidak aktif. Khususnya pemilik kartu KIS Penerima Bantuan Iuran (PBI). 

Baca juga: TEWAS 5 WNA China Kecelakaan, Ternyata Hendak Lihat Lumba-lumba, Forensik RSUD Buleleng Periksa!

"Dulu kan semua orang masuk UHC (Universal Health Coverage). Tapi setelah itu ada beberapa yang memang dikeluarkan dari KIS PBI. Begitu ke rumah sakit, ternyata KIS-nya tidak aktif," ungkapnya. 

Kendati ada kendala pada asuransi kesehatan, RSUD Buleleng tetap melayani pasien terlebih dahulu secara profesional. 

Sedangkan mengenai piutang yang ditinggalkan, dr Suteja mengaku ada mekanisme penagihannya. 

"Memang ada pekerjaan tambahan, namun kami sudah siapkan SDM khusus untuk penagihan. Mekanismenya kami lakukan dengan cara bersurat ke desa," jelasnya. 

Disinggung mengenai opsi pemutihan piutang, mengingat tidak semua masyarakat yang mengalami kendala KIS tergolong mampu, dr Suteja mengatakan langkah ini belum memungkinkan karena menyangkut beban pembiayaan dan akurasi data keuangan. 

"Kalau pemutihan dilakukan, datanya harus kuat dulu. Sehingga tidak mengganggu neraca keuangan di rumah sakit. Namun apabila Pemda memutuskan untuk itu (pemutihan), kami siap menindaklanjuti," tandasnya. (mer)

Pendapatan Diproyeksi Turun Rp40 M

Diwartakan sebelumnya, pendapatan RSUD Buleleng diproyeksikan turun senilai Rp40 miliar lebih pada APBD 2026. 

Salah satu yang jadi penyebab lantaran target yang dipasang tahun ini terlalu tinggi.

Direktur RSUD Buleleng, dr. Ketut Suteja Wibawa membeberkan, pada tahun 2025 target pendapatan RSUD Buleleng senilai Rp257 miliar. 

Namun target ini terlalu tinggi, akhirnya dengan sisa waktu dua bulan ke depan, target yang mampu direalisasikan hanya 90 persen. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved